KUTA, PIJARNEWS.COM–Lima media siber anggota AMSI terpilih untuk mengikuti Advanced Fellowship Media Sustainaibility 2023 yang diselenggarakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan dukungan Internews-USAID MEDIA.
Kegiatan ini dilaksanakan secara luring di Bali pada 28 Februari hingga 3 Maret 2023 dan dilanjutkan dengan sesi daring pada April hingga Juni 2023.
Lima media tersaring adalah bagian dari 10 media siber anggota AMSI yang telah mengikuti 3 bulan pelatihan pendampingan & pengembangan Media Digital pada Agustus hingga Oktober 2022.
Lima media anggota AMSI itu merupakan Berita Jatim (Jawa Timur), Batam News (Kep. Riau), Pontianak Post (Kalimantan Barat), Times Indonesia (Jawa Timur), dan Berita Manado (Sulawesi Utara).
Peningkatan kapasitas media hasil dari mentoring terukur dalam tahap Organisational Capacity Assessment (OCA). Wawancara mendalam dilakukan terhadap media, meliputi aspek: manajemen, administrasi & tata kelola keuangan, model bisnis, konten website & sosial media.
Pendampingan tingkat lanjut melibatkan mentor internasional, trainer utama dari Internews: Tim Zunckel (The Regional Media Business Advisor), Titi Kusumandari (Sustainability Officer), dan Elshad Gojayev (Digital Performances).
Selain pendampingan, ke-5 media juga menerima pendanaan sebesar Rp 23.000.000 untuk pengembangan media dan penyelesaian proyek lanjutan.
Terkait pelatihan itu, Wakil Ketua AMSI Suwarjono menyatakan, kondisi media digital di Indonesia saat ini tidak sedang baik-baik saja.
“Disrupsi media telah mengubah lanskap media di tingkat nasional maupun lokal. Terjadi perubahan dalam distribusi konten, audiens media dan aspek teknologi,” katanya saat pembukaan kegiatan di Bali (28/2/2023).
“Situasi itu menuntut perubahan model bisnis agar keberlangsungan media bisa terus terjaga,” tegasnya yang menjadi penanggungjawab program ini.
Berbagai cara selama ini dicoba mulai dari model media berlangganan hingga iklan programatic. Akhir-akhir ini media pun sudah mulai menjadi Event Organizer hingga Production House.
Namun, dia menyatakan, saat ini belum ada rujukan kisah sukses media dalam menghadapi situasi itu. Karenanya, setiap media harus mengembangkan kapasitasnya untuk menemukan caranya sendiri untuk berkembang dan beradaptasi.
Program Manager Internews Indonesia Firmansyah Syamsi menyatakan, program dirancang dengan harapan agar media siber dapat hidup berkesinambungan dengan tetap mengedepankan kualitas jurnalisme.
“AMSI telah melakukan penyaringan diawali dengan pelatihan dasar bagi 100 media yang diseleksi menjadi 20. Kemudian, dipilih menjadi 10 peserta di tahap kedua dan kemudian kembali diseleksi hingga terpilih 5 media,” katanya.
Dia berharap, semua media akan dapat menyerap ilmu yang disampaikan dan mengembangkan harapan-harapan bagi medianya masing-masing.
Adapun materi diberikan oleh oleh para profesional yang meliputi aspek pelatihan manajemen media, pengembangan bisnis dan keberlanjutan media. Termasuk di dalamnya adalah aspek teknologi dan penggunaan media sosial. (rls)