toto

toto

Situs Toto

Situs Toto

Togel Online

toto

  • Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Senin, 8 Desember, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

OPINI: UKT Melambung, Mahasiswa Limbung

Muhammad Tohir Editor: Muhammad Tohir
10:23, 03 Juli 2020
di Opini, Pendidikan
Waktu Baca: 4 menit
OPINI: UKT Melambung, Mahasiswa Limbung

Oleh: N. Suci Megah Hati, S.Pd (Ibu Generasi dan Member Akademi Menulis Kreatif)

OPINI–Faktor yang menjamin keberhasilan pendidikan suatu negara adalah kebijakan pendidikannya. Meski sebuah negara melimpah SDM kesarjanaannya dan memiliki lembaga sekolah yang menjamur dari ujung ke ujung negeri. Namun, jika kebijakan pendidikannya tidak jelas, bahkan tidak mandiri atau membebek asing, sia-sialah semua potensi yang dimiliki.

Persoalan terbesar yang selalu mencuat dalam setiap diskusi adalah pembiayaan pendidikan di negeri ini. Terutama pembiayaan pendidikan di perguruan tinggi (PT). Beratnya pembiayaan tak lepas dari adanya otonomi pendidikan pada PT sejak tahun 1994. Hasil dari ratifikasi perjanjian WTO yang menghasilkan perjanjian lain. Salah satunya adalah General Agreement On Trade in Services(GATS). Dengan meratifikasi GATS, maka Indonesia menyepakati untuk mengadakan liberalisasi terhadap 12 sektor jasa yang salah satunya adalah sektor jasa pendidikan.

Mahasiswa yang tertimpa beban finansial terus bergulir. Dengan adanya pandemi ini, membengkaknya biaya selain dari UKT diikuti melambungnya kebutuhan kuota. Akan tetapi pendapatan mahasiswa yang masih ditopang orangtua mereka membuat keadaan semakin tak karuan. Pasalnya, dengan pendapatan sukar dicari selama pandemi ini, banyak mahasiswa limbung dengan biaya kuliah yang melambung.

Simalakama, kemungkinan besar juga terjadi pada PT. Baik PTN dan PTS dalam hitungan besar. Reaksi pertama yang dihadapi adalah mahasiswa berdemo. Unjukrasa meluas dari Unnes di Semarang, UHO di Kendari, UIN Bandung, UIN Banten hingga Jakarta. Ratusan hingga ribuan mahasiswa disejumlah wilayah tersebut menuntut hal yang sama untuk meminta keringanan UKT atau bahkan penghapusan UKT pada mahasiswa yang orangtuanya terdampak Covid langsung. Tak hanya itu, puluhan hingga ratusan mahasiswa UNDIP mengundurkan diri tak sanggup memenuhi ketentuan UKT dan tak kuat membebani orangtua mereka. Seberapa lama, berapa banyak mahasiswa yang terbantu dan bagaimana PT mampu membiayai semua keperluannya saat harus menanggung operasional sekaligus mengucurkan bantuan UKT pada mahasiswanya, adalah perkara yang juga harus dievaluasi. Meski wacana Kemendikbud menggelontorkan satu triliun untuk mengatasi tingginya kebutuhan UKT pada pandemi ini, rasanya tak cukup mampu mengatasi drop out bahkan tutupnya PT saat pandemi. Komersialisasi pendidikan justru jadi ‘wabah’ bagi lembaga dan subjek pendidikan.

Honest Card

Ironis, dengan melimpahnya SDM produktif belajar di negeri ini. Mahasiswa di Indonesia hanya mencapai 7,5 juta orang saja. Jumlah ini terbilang masih kecil dibandingkan dengan populasi usia pendidikan di Tanah Air. (Republika.co.id, 12/11/2018).

Baca Juga

Mahasiswa Baru FEB UMPAR Dimotivasi Langsung Mahasiswa Turki

Meylinda Yanti Jejak Mahasiswa yang Merdeka, Melangkah sebagai Mahasiswi Mandiri

Tak seharusnya biaya selalu menjadi kendala cita-cita mereka menjadi manusia pengisi peradaban, pemimpin masa depan. Mereka yang seharusnya adalah aset bangsa yang akan diberdayakan di masa depan, ternyata tak semulus adanya. Cita-cita PT yang tentu ingin menghasilkan para lulusan sarjana terbaik pun mengalami limbung. Tentu saja, pilihannya tetap keduanya harus diselamatkan dari keadaan ini. Perlu ada realisasi kebijakan pendidikan yang ideal dan komprehensif. Kebijakan yang mampu menghilangkan berbagai masalah yang akan dihadapi lembaga pendidikan maupun subjek pendidikan, yang tak lain adalah generasi negeri ini. Kebijakan yang tak mungkin diampu selain oleh pengurus rakyat yang tertinggi yakni negara.

Negara berkewajiban menjamin segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang diterapkan. Mulai dari urgensi sistem pendidikan, asas pendidikan, kebijakan umum pendidikan seperti kurikulum, strategi pendidikan, tujuan pendidikan, jenjang pendidikan, sarana prasarana hingga fasilitas penunjang pendidikan.

Menjamin segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan yang diterapkan, membuka kesempatan pendidikan tinggi seluas mungkin dengan fasilitas sebaik mungkin secara cuma-cuma mencerdaskan kehidupan bangsa.

Penyedia pendidikan adalah tanggungjawab negara yang dibiayai dari APBN yang pemasukan, pengelolaan dan pendistribusiannya terkait dengan kebijakan sistem ekonomi negara yang paripurna. Pembiayaan sistem pendidikan ini diambil dari pendapatan negara yang tentunya mampu menutup semua anggaran kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar rakyat salah satunya dalam bidang pendidikan. Hal ini tak kan mungkin tercapai tanpa intervensi penuh negara dan menolak komersialisasi pendidikan dan penerapan ekonomi neoliberal saat ini.

Mewujudkannya butuh kesadaran, melihat sisi krisis pendidikan negeri saat ini dan keinginan yang kuat merubahnya pada kondisi ideal. Tak hanya negeri ini, negara-negara besar dunia bahkan negara yang masih merasa menjadi negara adidaya saat ini, belum mampu mewujudkan sistem pendidikannya dengan sempurna menjadi mercusuar kegemilangan peradaban manusia. Hanya satu negara adidaya lama di masa lalu yang gaung kesohorannya masih terasa dan diakui hingga saat ini. Bidang pendidikan membawanya pada posisi pembawa cahaya gemilang di kegelapan dunia saat itu.
sistem pemerintahan Islam dalam institusi Khilafah Islamiyah.

Dalam sistem pendidikan Islam, ada jenjang pendidikan tinggi yang sistematisnya dilakukan setelah berakhirnya pendidikan sekolah. Dari segi falsafah dan tujuan pendidikannya tentu sangat berbeda dengan sistem pendidikan saat ini yang sekuler dan kapitalistik.

Tujuan pendidikan tinggi dalam Islam adalah untuk memperdalam dan mengkristalkan kepribadian Islam mahasiswa menjadi pemimpin, menegakkan dan menjaga eksistensi sistem Islam, termasuk mengemban dakwah keseluruh dunia. memperkuat PT sebagai lembaga yang menghasilkan SDM yang mampu menyusun kebijakan strategis sebagai masukan bagi negara, ahli militer, pakar ilmu pengetahuan, peneliti dan ahli di segala bidang ilmu pengetahuan. Termasuk melahirkan para politisi dan mempersiapkan tenaga profesional yang diperlukan untuk melayani urusan masyarakat seperti guru-dosen, perawat-dokter, insinyur-arsitek, dan lain sebagainya.

Dengan target itu, Islam memiliki 2 macam pendidikan tinggi yaitu pendidikan kesarjanaan (setara diploma dan S1), yang lebih banyak menitik beratkan pada rutinitas perkuliahan atau penerimaan berbagai ilmu dan pelajaran, ketimbang penelitian dan penemuan. Kemudian ada pendidikan spesialis (setara S2 dan S3), yang lebih banyak menitik beratkan pada penelitian mendalam dan penemuan hal-hal baru. Optimalisasi realisasinya, negara mewujudkan beberapa lembaga seperti institut teknologi, akademi profesi, universitas, pusat-pusat studi dan penelitian dan pusat riset akademi militer. Juga menyediakan fasilitas penunjang di luar yang dimiliki PT seperti perpustakaan umum dan laboratorium. Negara juga menyediakan asrama, pelayanan kesehatan siswa, beasiswa bulanan yang mencukupi kebutuhan siswa sehari-hari. Tak hanya itu, negara juga mendorong pendirian perpustakaan pribadi dan toko-toko buku yang memiliki ruangan khusus pengkajian dan diskusi yang dipandu seorang cendekiawan.

Sistem ekonomi islam sebagai sumber pembiayaan sistem pendidikan islam. Meliputi dua strategi penting yaitu pertama strategi umum menyangkut sumber-sumber ekonomi negara yaitu pertanian, perindustrian, perdagangan dan tenaga manusia (jasa). Yang kedua strategi umum untuk menjamin kebutuhan dasar seluruh anggota masyarakat baik secara individu maupun kolektif seperti pelayanan pendidikan.

Semua strategi ini dijalankan dengan sangat baik, sehingga pendidikan benar-benar dirasakan semua rakyat.
Baitul Hikmah di Baghdad melahirkan Al-Jazari, Ibnu Al-Haytham, Al-Idrisi, Banu Musa bersaudara, Al-Zahrawi, Abbas Ibnu Firnas, juga Ibnu Sina. Mereka terdidik dengan baik di dalam negara yang dilandasi dengan asas ketakwaan pada Tuhan semesta alam, menerapkan aturan syariat-Nya hingga menghasilkan SDM yang mampu menjamin eksistensi peradaban islam yang mendunia.

Wallahu ‘alam bishshawab

Terkait: Biaya KuliahKemendikbudMahasiswaPerguruan TinggiUKTUniversitas

BERITA TERKAIT

Mahasiswa Baru FEB UMPAR Dimotivasi Langsung Mahasiswa Turki

Mahasiswa Baru FEB UMPAR Dimotivasi Langsung Mahasiswa Turki

6 September 2025
Meylinda Yanti Jejak Mahasiswa yang Merdeka, Melangkah sebagai Mahasiswi Mandiri

Meylinda Yanti Jejak Mahasiswa yang Merdeka, Melangkah sebagai Mahasiswi Mandiri

12 Agustus 2025
KURas Ilmu UMKM, Mahasiswa KKNT Unhas Bantu Warga Labukkang Keluar dari Jerat Pinjaman Bunga Tinggi

KURas Ilmu UMKM, Mahasiswa KKNT Unhas Bantu Warga Labukkang Keluar dari Jerat Pinjaman Bunga Tinggi

26 Juli 2025
Jumlah Siswa SMAN 5 Lolos SNBP Tahun Ini Meningkat, Berikut Nama-namanya

Jumlah Siswa SMAN 5 Lolos SNBP Tahun Ini Meningkat, Berikut Nama-namanya

20 Maret 2025
Bertajuk ‘Indonesia Gelap’, Gerakan Mahasiswa Parepare Gelar Aksi di Beberapa Tempat

Bertajuk ‘Indonesia Gelap’, Gerakan Mahasiswa Parepare Gelar Aksi di Beberapa Tempat

26 Februari 2025
Pemprov Sulsel dan Privy Sosialisasikan Ijazah Digital untuk Perguruan Tinggi

Pemprov Sulsel dan Privy Sosialisasikan Ijazah Digital untuk Perguruan Tinggi

18 Februari 2025
Selanjutnya
Gandeng Lazismu, Baznas Enrekang Bakal Buat TPH Kurban Sesuai Standar Protokol Covid-19

Gandeng Lazismu, Baznas Enrekang Bakal Buat TPH Kurban Sesuai Standar Protokol Covid-19

Berita Terbaru

Satu Layar, Sejuta Latar: AERAS Hidupkan Ruang Seni Budaya di SMA 5 Parepare

Satu Layar, Sejuta Latar: AERAS Hidupkan Ruang Seni Budaya di SMA 5 Parepare

7 Desember 2025
Edukasi Sejarah dan Religi, Sekretaris UMPAR Ucapkan Milad Muhammadiyah di Makam KH Ahmad Dahlan

Edukasi Sejarah dan Religi, Sekretaris UMPAR Ucapkan Milad Muhammadiyah di Makam KH Ahmad Dahlan

5 Desember 2025
Bencana Ini Tak Datang Sendiri

Bencana Ini Tak Datang Sendiri

5 Desember 2025
Lapor Pak Wali dan Semangat Baru Pelayanan Publik di Parepare

Lapor Pak Wali dan Semangat Baru Pelayanan Publik di Parepare

4 Desember 2025
Bagian Program Bimbingan Karier, Siswa Kelas 12 SMA Bosowa School Makassar  Internship Program

Bagian Program Bimbingan Karier, Siswa Kelas 12 SMA Bosowa School Makassar Internship Program

3 Desember 2025
Magang di Taiwan, Mahasiswa UMS Rappang Bawa Pulang Ilmu Berharga dan Uang Saku 40 Juta

Magang di Taiwan, Mahasiswa UMS Rappang Bawa Pulang Ilmu Berharga dan Uang Saku 40 Juta

3 Desember 2025
Disaksikan Kasatgas KPK, Pemkot Parepare Perkuat Kolaborasi APIP dan APH Cegah Korupsi

Disaksikan Kasatgas KPK, Pemkot Parepare Perkuat Kolaborasi APIP dan APH Cegah Korupsi

2 Desember 2025
RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

2 Desember 2025
Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

2 Desember 2025
Tasming Hamid Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan

Tasming Hamid Tegaskan Komitmen Perkuat Pendidikan

1 Desember 2025

Artikel Lainnya

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.