PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kebutuhan akan Bahan Bakar Minyak (BBM) semakin hari semakin meningkat. Baik itu dari konsumsi pabrik maupun rumah tangga. BBM yang digunakan hingga hari ini masih bahan bakar yang tidak terbaharukan. Bahan baku utama BBM dominan berasal dari alam, sepetrti fosil, batu bara, panas bumi dan lain sebagainya.
Mutmainnah Syamsir, mahasiswi asal Kota Parepare melihat kondisi tersebut sebagai masalah yang membutuhkan solusi. Iin seperti itu ia biasa disapa, menjelaskan bahwa jika hal ini terus di biarkan maka 10-20 tahun kedepan akan terjadi krisis bahan bakar. Bila itu terjadi maka akan terjadi bencana besar bagi kehidupan manusia.
“Bahan bakar merupakan suatu komponen penting dalam kehidupan manusia, sehingga harus ada yang mampu mengganti bahan bakunya agar dapat di perbaharui dan di produksi secara terus menerus” ungkap Mutmainnah.
Sargassum SP atau rumput laut cokelat menurut hasil penelitiannya mampu menjadi bioetanol. Dan dapat di ekstraksi menjadi bahan bakar minyak.
“Beranjak dari keresahan saya itulah, sehingga di tugas akhir, saya memutuskan untuk melakukan riset tersebut dan hasilnya luar biasa, ternyata rumput laut dapat dijadikan sumber pembuatan bahan bakar yang ramah lingkungan dan dapat di perbaharui,” terang mahasiswi D3 Politeknik Negeri Ujung Pandang tersebut.
Penelitian Mutmainnah Syamsir bisa menjadi sebuah inovasi yang membanggakan. Sebuah peluang terbuka untuk mengeksplorasi potensi anak muda Parepare agar semakin luar biasa.
Kota Parepare sendiri merupakan tanah kelahiran salah satu Bapak Bangsa yang juga menemukan rumus keseimbangan pesawat terbang yang mencengangkan dunia. Semangat inovasi Mutmainnah Syamsir bukan tidak mungkin akan lahir sosok-sosok baru yang menjelma sama atau lebih dari Bapak Prof BJ Habibie.
Kader Hipmi Pare Komisariat Politeknik ini juga berharap agar seluruh generasi muda mulai berpikir bagaimana menjadi manusia yang mampu melahirkan solusi dari setiap masalah yang ada dengan karya.
Sementara itu Nurhidayat, Ketua Umum Himpunan Pelajar Mahasiswa Indonesia Parepare menegaskan bahwa kader dari Hipmi Pare sejak awal telah menghibahkan dirinya untuk masyarakat, maka karya-karya dari organisasi ini baik itu kolektif maupun pribadi akan terus ada.
“Hipmi Pare adalah organisasi yang akan terus menjadi tempat belajar bagi semua anak-anak muda Parepare baik itu dari segi IQ dan EQ, karya dari kami akan terus ada serta penting bagi semua pihak untuk memberdayakan potensi ini” tutup Dayat, yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Unhas. (rls)
Editor: Ibrah La Iman