PINRANG, PIJAR NEWS.COM – Semangka ternyata tidak begitu menjadi pilihan untuk melepas dahaga saat musim kemarau di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan. Dampaknya juga pada penjualan, justru musim kemarau penjualan semangka di Kabupaten Pinrang tidak maksimal.
M.Tadin, salah seorang pedagang semangka yang ditemui tim Pijarmews.com, Rabu (1/11/2023) di Desa Majakka, mengaku bahwa penjualan dan pendapatannya selama musim kemarau ini kurang maksimal.
“Harga perbuahnya ini Rp 20.000. Dan penjualan saat ini Kurang, tidak maksimal. Kalau musim hujan itu agak-agak bagus semangka, kalau kemarau kurang, kurang maksimal lah,” ucap M.Tadin.
Selain menghambat produksi, dampak kekeringan juga berpengaruh pada kualitas buah. Semangka yang kurang pasokan air kurang matang dan kurang manis akibatnya mempengaruhi minat pembeli.
Karena itu, Tadin mengaku akan meningkatkan strategi penjualan agar target penjualan tercapai, meski tidak jarang dia harus membuang semangka yang tidak laku.
“Yah, kalau ada pembeli singgah, dikasih coba dulu semangkanya. Stok lama semangka tidak dipasarkan lagi. Kalau macam satu minggu sudah datangnya dan tidak laku yah dibuang saja,” tutupnya.
(Nurul Nasira Mahasiswa PPL IAIN Parepare)