MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Beberapa Dosen Universitas Bosowa (Unibos) kembali melakukan pengabdian masyarakat. Kali ini ditujukan untuk kelompok usaha pengrajin di Desa Bulo-Bulo Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto, Rabu (28/12/2022).
Pengabdian tersebut dikemas dalam kegiatan pelatihan pembuatan kerupuk rumput laut yang diikuti oleh anggota kelompok usaha berjumlah 15 orang.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Desa Bulo-Bulo, Andi Asrir Indrajaya, bersama ketua kelompok penggerak PKK Andi Sumiati.
Tim Unibos yang terlibat yaitu Haeruddin Saleh, Fatmati, dan Darmawati Manda, dan juga mahasiswa sebanyak lima orang.
Haeruddin menuturkan, kegiatan tersebut bertujuan membantu masyarakat meningkatkan usaha ekonomi masyarakat khususnya pengolaan rumput laut.
“Kami berupaya untuk dapat membantu meningkatan usaha ekonomi masyarakat berdasarkan potensi yang ada berupa rumput laut menjadi berbagai macam produk pangan yang mempunyai nilai ekonomi,” jelasnya.
Selain mengajarkan pengelolaan rumput laut, Haeruddin mengaku pihaknya memberikan bantuan peralatan pembuatan kerupuk rumput laut serta tenaga pendamping dalam pemasaran produk.
“Kita juga memberi bantuan peralatan, tenaga pendampingan produksi pembuatan kerupuk rumput laut dan tenaga pendampingan dalam hal pemasaran produk,” terang Dosen Unibos itu.
Ia juga berharap melalui pengabdian yang dilakukan dapat membantu dalam peningkatan ekonomi masyarakat desa.
“Kami berharap kedepan kegiatan pengabdian dosen ini para usaha kecil menengah dapat terbantu dalam peningkatan ekonomi dan mahasiswa juga paham terkait dunia usaha kecil,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Desa Bulo-Bulo, Andi Asrir, juga berharap ke depannya masyarakat dan pemerintah dapat bersinergi meningkatkan kegiatan pengabdian di daerah khususnya di Desa Bulo-bulo.
Karena kata Asrir, masing-masing daerah khususnya di desa Bulo-Bulo memiliki potensi yang sangat besar seperti rumput laut.
“Harapan masyarakat dan pemerintah daerah kedepan agar lebih ditingkatkan kegiatan pengabdian di daerah khusunya di Desa Bulo-Bulo mengingat daerah tersebut mempunyai potensi yang sangat besar bukan saja hasil rumput lautnya,” ungkap Asrir.
Tidak hanya itu sambungnya, adapun potensi yang lain yakni tanaman buah-buahan seperti sukun, tanaman pohon kelor dan nangka.
Menurutnya hal itu juga dapat dikelola dan diajarkan kepada masyarakat terkait pengelolaan dan keterampilan.
“Ada tanaman buah sukun, tanaman pohon kelor, tanaman buah nangka dan tanaman lainnya yang belum dikelola oleh masyarakat karena keterbatasn sumber daya manusia dari segi keterampilan dan juga membutuhkan peralatan, itu bisa kita kelola juga, ” tuturnya. (rls/sucipto)
Editor: Dian Muhtadiah Hamna