JAKARTA, PIJARNEWS.COM – Ikatan Dosen Tetap Non PNS RI (IDTN-PNS RI) dan tenaga kependidikan (Tendik) mengancam bakal melakukan aksi demonstrasi susulan dengan menghadirkan massa yang lebih banyak.
Hal itu menyusul, jika pemerintah dalam hal ini presiden Jokowi tidak memenuhi dua tuntutan IDTN-PNS RI, pertama soal pengalihan status dosen tetap Non PNS dan Tendik kampus negeri menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dengan menghargai masa kerja, NIDN dan kepemilikan jabatan fungsional.
Kedua, meminta pemerintah berlaku adil kepada semua profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan Non-PNS yang ada di instansi pemerintah baik pusat maupun daerah untuk diberikan kesempatan yang sama menjadi ASN PPPK bukan hanya kepada jenis profesi tenaga pendidik tertentu (guru Kemendikbud).
Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, Tendik dan IDTN-PNS RI dari 38 provinsi se-Indonesia melakukan aksi damai di Istana Presiden terhitung sejak 16-19 Mei 2023 namun massa tidak ditemui oleh presiden Jokowi lantaran berada di Jambi sesuai penyampaian Ketua Umum IDTN-PNS RI Nor Affandi.
“Kita tetap berkomitmen untuk berjuang dan sebagai follow up kita akan melakukan tindakan-tindakan yang lebih besar berikutnya,” ungkap Ketua Umum IDTN-PNS RI Nor Affandi kepada Pijarnews.com, Kamis (18/5/2023).
“Ini masih akan mengadakan rapat koordinasi berikutnya, kita akan datang lagi ke Jakarta. Menyuarakan kembali karena ini mendesak,” tegas Affandi menambahkan.
Lebih lanjut, dosen Universitas Islam Negeri KH Achmad Shiddiq (UIN KHAS) Jember itu mengatakan akan mengajak kawan-kawan yang ada di daerah dan keperluan dirinya juga mengajak mahasiswa.
“Tidak hanya itu kalau perlu kita akan mengajak mahasiswa, karena mahasiswa itu kita yang mengajak dan mencerdaskan dan mahasiswa itu milik kita. Maka kita akan melakukan aksi besar-besaran,” tandasnya. (*)
Reporter : Wahyuddin