POLMAN, PIJARNEWS.COM — Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menghadiri panen perdana Komoditas Kedelai di Desa Bumiayu, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Rabu (4/11/2020).
Pada kesempatan itu, Mentan juga menyerahkan secara simbolis bantuan benih, alsintan, saprodi, dan lain lain. Total bantuan program Kementerian Pertanian untuk Provinsi Sulawesi Barat senilai Rp44,05 miliar, sedangkan untuk Polman mendapatkan bantuan senilai Rp7,5 miliar. Penyerahan tersebut menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Kedatangan SYL di Desa Bumiayu tersebut didampingi Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar dan Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar.
Panen kedelai di lokasi tersebut merupakan upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung pemerintah daerah dalam menyokong ketahanan pangan nasional dari daerah Sulbar.
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya menyatakan, penyediaan kedelai dalam jumlah mencukupi sangat penting sebagai bahan pangan bergizi bagi masyarakat. Sehingga, kata dia, hal tersebut membutuhkan dukungan dari berbagai stakeholder di tengah kondisi pandemi saat sekarang ini.
“Untuk 273 juta penduduk Indonesia, kita harus produksi sebanyak banyaknya, dan kebutuhan kedelai itu 2 sampai 3 juta ton. Orang di pulau Jawa tidak bisa makan, tanpa tahu dan tempe. Sekarang kita banyak dipenuhi oleh impor, sementara di luar sana juga takut kehilangan sumber-dayanya. Jadi kita tanam kedelai sekarang biar kita tahun depan kecukupan kedelai,” ungkap Mentan saat memberi sambutan.
Kebutuhan kedelai sendiri sambung SYL, dalam satu tahun sebanyak 90% untuk tempe tahu, 5% untuk kecap, juga yoghurt dan produk makanan lain.
“Kendala saat ini benih kedelai bersertifikat terbatas, sebagian besar terkonsentrasi di Jawa dengan masa kadaluarsa benih pendek sekitar 4 bulan, dan ini butuh dukungan dari daerah yang memiliki potensi untuk dilakukan pengembangan produksi kedelai,” katanya.