MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—Belum lama ini Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin meminta Sulsel nomor satu, bukan nomor dua. Sayangnya, banyak hoaks beredar yang mengaitkannya dengan pertaruhan politik saat ini.
Menampik hal itu, Kepala Bidang Humas Dinas Kominfo SP Sulsel, Erlan Triska, menegaskan soal pernyataan Bahtiar Baharuddin, dalam acara kuliah umum dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK) di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, (20/12/2023) lalu bukan soal politik. Menurut Erlan, pernyataan tersebut sebagai bentuk semangat bagi Pj Gubernur Sulsel untuk mengalahkan Filipina dalam budi daya pisang cavendish. Di mana Davao Filipina hanya 450.000 hektare, sementara Provinsi Sulsel menargetkan 500.000 hektare di tahun 2024. “Pernyataan yang ditulis oleh kodeindonesia selain budi daya pisang cavendish dalam acara itu murni opini dan hoaks. Untuk itu kami akan segera melakukan pelaporan kepada pihak berwajib atas isi tulisan tersebut,” tegas Erlan Triska kepada awak media, Jumat, (19/1/2024).
Sebelumnya, tersiar tulisan dari situs, kodeindonesia.com dengan judul “Pj Gubernur Sulsel Minta Sulsel Nomor 1 , Bukan Nomor 2, di Hadapan JK” berita dan judul tersebut mengarahkan dan cenderung tidak sesuai konteks kegiatan kuliah umum saat itu. Termasuk beberapa isi tulisan dalam link tersebut.
Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin, kata Erlan, kala itu murni menceritakan bagaimana perjalanan tim dari Pemprov Sulsel yang melakukan gerakan budi daya pisang cavendish di seluruh daerah di Sulsel. “Kemarin 30 orang saya utus ke Davao Filipina bagaimana 450.000 hektare itu di tanam untuk kalahkan harus tahu mereka kerjanya apa 450.000 hektare. Kami Sulsel mengihtiarkan 500.000 hektare. Kalau ini terjadi maka kami Sulsel akan menjadi penghasil pisang nomor satu dunia, Tania Nomoro Dua Puang Nomor Seddi (Bukan nomor dua harus nomor satu). Jadi nggak boleh jadi nomor dua orang Bone harus nomor satu Puang, ajaran beliau (JK) bagitu,” bunyi adalah pernyataan lengkap Pj Gubernur Sulsel yang dikutip oleh Erlan.
Kemudian terkait tudingan Pj Gubernur Sulsel pernah menolak pemakaian Monumen Mandala untuk kegiatan salah satu pasangan calon di Pilpres, Erlan memastikan hal tersebut merupakan opini dan hoaks. Apalagi narasi terkait ikut mendukung salah satu pasangan calon tertentu itu merupakan hoaks. Bahkan sejumlah isi tulisan mengandung character assassination terhadap Bahtiar Baharuddin selaku Pj Gubernur Sulawesi Selatan. (adv)