toto

toto

Situs Toto

Situs Toto

Togel Online

  • Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Selasa, 11 November, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

S. Purwanda: Tingkat Melek Baca

Ibrah La Iman Editor: Ibrah La Iman
21:16, 25 Mei 2019
di Opini
Waktu Baca: 2 menit
S. Purwanda: Tingkat Melek Baca

ESAI,- Keadaan melek baca kontradiksi dengan buta aksara. Melek baca adalah suatu keadaan di mana orang mengenali simbol bunyi. Buta aksara tidak demikian. Melek baca berarti tahu huruf, kata, dan kalimat.

Riset menyimpulkan, tingkat melek baca kita tinggi, menyisakan 2% sekian orang, yang setidaknya masih membutuhkan bantuan orang lain untuk membaca sms (Kemendikbud, 2017).

Ini tentu suatu kemajuan, cita-cita lama Soekarno yang maujud: “another greatest achievement is our succes in our campaign againts illiteracy”. Tentu kita juga patut berbangga, sebab penurunan angka buta aksara pernah diganjar sebuah penghargaan Avicenna Award dari UNESCO pada tahun 1994.

Namun, apakah kita betul-betul seorang yang melek baca? Dan, kalau kita melek baca, apakah kita betul-betul membaca? Serta, kalau kita membaca, apakah kita telah memfungsikannya dengan betul?

Honest Card

Menurut Ignas Kleden, ada tiga kategori orang melek baca (ed. Alfons Taryadi, 1999:8-9). Ketiga hal itu ialah: melek baca teknis, fungsional, dan kebudayaan.

Baca Juga

ESAI: Komunikasi Digital sebagai Pembawa Harapan bagi Generasi Z

IKN Sebagai Smart City dengan Konsep Forest City Apa Kaitannya untuk Indonesia Emas 2045?

Pertama, melek baca teknis. Melek baca dalam keadaan ini ialah orang yang paham huruf, kata, dan kalimat. Tapi, hanya sekadar tahu baca saja. Mungkin, pengalaman sekolah telah mengajarinya bagaimana mengenali simbol bunyi, A-B-C dan seterusnya; Atau INI NINA, INI BAPAK NINA, dan seterusnya. Keadaan ini membuat mereka hanya sekadar tahu baca saja.

Apa yang menyebabkan mereka begini? Salah satunya adalah persebaran (distribusi) buku bacaan. Mereka mungkin ingin lebih jauh, bukan sekadar tahu baca saja, pun ingin membaca. Namun, akses buku bacaan yang tidak ada menjadikan mereka sekadar tahu baca saja.

Kedua, melek baca fungsional. Melek baca dalam keadaan ini masih lebih baik dari sebelumnya. Pada keadaan ini, orang-orang menggunakan kemampuan melek baca sebatas fungsi pekerjaan yang digeluti sehari-hari. Sebagai contoh misalnya, seorang Dosen yang membaca skripsi mahasiswanya. Setelah dibaca, diberi koreksi (baca: corat-coret). Dosen itu membaca, tetapi hanya berfungsi sebagai alat koreksi. Sebatas itu saja, menggugurkan tanggung jawab profesi sebagai pembimbing skripsi.

Terakhir, melek baca kebudayaan. Melek baca ini jauh lebih baik dari dua keadaan sebelumnya. Pada keadaan ini, melek baca adalah kewajiban dan membaca adalah kebutuhan. Keadaan ini terikat oleh variabel lain, yakni menulis. Tidak bisa tidak, saluran setelah membaca adalah menulis. Setelah itu, catatan mesti dikumpul, disebarluaskan. Seperti itulah proses kebudayaan bekerja; menyemai peradaban. Contoh paling dekat yang diberikan Kleden yakni sosok Soe Hok Gie. Seorang pembaca yang lahap, dan menuliskan apa saja yang ia rasakan di masanya.

Dari ketiga hal di atas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa melek baca teknis merupakan tipe orang yang buta aksara secara fungsional dan kebudayaan. Melek baca fungsional merupakan tipe orang yang buta aksara secara kebudayaan tetapi melek baca teknis. Dan, melek baca kebudayaan adalah mereka yang terbebas dari buta aksara. Hal ini juga menandaskan, dalam melek baca masih terdapat buta aksara liyan, yakni: tidak membaca. Mestinya UNESCO tidak buru-buru memberikan penghargaan. Tapi kepalang, nasi sudah jadi teman saji mi goreng.

Dari ketiga kategori ini, yang pertama dan kedua banyak menghinggapi diri manusia Indonesia. Termasuk saya, yang suka mencorat-coret itu.

Penulis: S. Purwanda

Terkait: EsaiS. PurwandaTingkat Melek Baca

BERITA TERKAIT

ESAI: Komunikasi Digital sebagai Pembawa Harapan bagi Generasi Z

ESAI: Komunikasi Digital sebagai Pembawa Harapan bagi Generasi Z

9 Juli 2024
IKN Sebagai Smart City dengan Konsep Forest City Apa Kaitannya untuk Indonesia Emas 2045?

IKN Sebagai Smart City dengan Konsep Forest City Apa Kaitannya untuk Indonesia Emas 2045?

3 Desember 2023
Gubernur dan Pisang Bawa Siswi SMAN 8 Pinrang Ini Juara 1 Lomba Esai Diknas Provinsi

Gubernur dan Pisang Bawa Siswi SMAN 8 Pinrang Ini Juara 1 Lomba Esai Diknas Provinsi

27 November 2023
ESAI : Pesona Paputo Beach, Destinasi Wisata yang Indah

ESAI : Pesona Paputo Beach, Destinasi Wisata yang Indah

19 Juni 2023
Esai : Mendekatkan diri dengan Kelurahan Watang Bacukiki Kota Parepare, Awas Jatuh Cinta!! (1)

Esai : Mendekatkan diri dengan Kelurahan Watang Bacukiki Kota Parepare, Awas Jatuh Cinta!! (1)

14 November 2022
ESAI: Serpihan Cerita Ingatan Bacukiki (Chapter 1 “Mangimpuru”)

ESAI: Serpihan Cerita Ingatan Bacukiki (Chapter 1 “Mangimpuru”)

11 November 2022
Selanjutnya
Intra-Win Soroti Warung Tak Punya Lahan Parkir, Bikin Resah Pengguna Jalan

Intra-Win Soroti Warung Tak Punya Lahan Parkir, Bikin Resah Pengguna Jalan

Berita Terbaru

Dipimpin Wali Kota Parepare, Upacara Hari Pahlawan Berlangsung Khidmat

Dipimpin Wali Kota Parepare, Upacara Hari Pahlawan Berlangsung Khidmat

10 November 2025
Melalui Pandu Literasi Digital, Komdigi Ajak Masyarakat Waspadai Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik

Melalui Pandu Literasi Digital, Komdigi Ajak Masyarakat Waspadai Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik

10 November 2025
Semarak HUT Kota Makassar ke-418, Munafri Berikan Dana Pembinaan kepada 100 Hafiz dan 418 Anak Panti Asuhan

Semarak HUT Kota Makassar ke-418, Munafri Berikan Dana Pembinaan kepada 100 Hafiz dan 418 Anak Panti Asuhan

10 November 2025
Program Pascasarjana Universitas Bosowa Perkuat Kompetensi ASN Melalui Sosialisasi di Selayar

Program Pascasarjana Universitas Bosowa Perkuat Kompetensi ASN Melalui Sosialisasi di Selayar

10 November 2025
Fakultas  Hukum Universitas Bosowa Gelar PKPA Bersama Peradi untuk Mencetak Advokat Profesional

Fakultas Hukum Universitas Bosowa Gelar PKPA Bersama Peradi untuk Mencetak Advokat Profesional

10 November 2025
Sekda Makassar Buka Sosialisasi GAKI: Penguatan Peran Ayah untuk Keluarga Tangguh

Sekda Makassar Buka Sosialisasi GAKI: Penguatan Peran Ayah untuk Keluarga Tangguh

10 November 2025
Pesantren Darul Aman Gelar Santri Life Fair 2025: Semangat Kreativitas Hingga Keberkahan

Pesantren Darul Aman Gelar Santri Life Fair 2025: Semangat Kreativitas Hingga Keberkahan

10 November 2025
Pahlawan Zaman Now: Kepahlawanan sebagai Tindakan Bermakna di Era Digital

Pahlawan Zaman Now: Kepahlawanan sebagai Tindakan Bermakna di Era Digital

10 November 2025
Upacara Hari Pahlawan, Wabup Pinrang: Semangat Pahlawan Harus Jadi Energi

Upacara Hari Pahlawan, Wabup Pinrang: Semangat Pahlawan Harus Jadi Energi

10 November 2025
Peringati Hari Pahlawan 2025, Bupati Sidrap Serahkan Penghargaan

Peringati Hari Pahlawan 2025, Bupati Sidrap Serahkan Penghargaan

10 November 2025

Artikel Lainnya

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.