PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. menyebut Parepare sebagai sebuah mitos. Hal itu disampaikannya saat menjadi pembicara Kuliah Umum Kebangsaan, di Auditorium IAIN Parepare, Senin (29/5/2023).
Kegiatan yang dihadiri ribuan civitas akademika dari dosen dan mahasiswa IAIN Parepare tersebut mengusung tema “Merawat Harmoni Keberagamaan dan Kebangsaan”. Hadir rektor IAIN Parepare Hannani, para wakil rektor, Kepala Biro AUAK Muhdin dan civitas akademika lainnya.
Prof Nasaruddin Umar menyebut Parepare sebagai sebuah mitos karena Ibu Kota Negara (IKN) akan pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim). “Kemarin bersama beberapa menteri saya ke sana dan nanti itu akan dikembangkan tol laut. Hanya beberapa jam kapal laut dari Balikpapan langsung ke pelabuhan IKN itu ke Parepare,” ungkap Prof. Nasaruddin Umar.
Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an atau (PTIQ) itu melanjutkan, artinya Parepare nanti menjadi kota yang sangat penting manakala Ibu Kota Indonesia pindah ke Kaltim, Parepare akan menjadi kota penyangga. “Saya tadi keliling, kalau IKN pindah terlalu sempit Parepare ini untuk menampung potensi-potensi pengembangan ke depan,” kata Prof. Nasaruddin Umar.
“Kita mau berbicara apapun, Sulsel itu memiliki banyak potensi. PDRB Sulsel itu papan ataslah dibandingkan dengan beberapa provinsi. Tingkat inflasinya juga cukup rendah dan perkembangannya pun juga di atas rata-rata nasional,” terangnya.
“Dengan demikian, kalau kalian pintar membaca tanda-tanda zaman maka Parepare nanti itu menjadi kota yang menggiurkan, sebentar lagi,” tandasnya.
Karena itu ke depan, lanjut dia investasi SDM itu sangat penting. “Ketika negara mencari SDM yang bermutu untuk mengembangkan IKN yang akan datang, lebih dekat mencari ke Parepare dari pada ke Jakarta atau Pulau Jawa,” ujarnya.
“Banyak lagi kalau kita ingin berbicara hal ini. Tapi poinnya adalah bacalah tanda-tanda zaman ini, kalau IKN pindah ke Kaltim maka yang bisa melengkapi seluruh kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan di sana itu adalah Sulsel,” jelasnya.
Lebih menariknya, kata Prof. Nasaruddin Umar mayoritas di lokasi IKN memakai Bahasa Bugis. “Camat, lurah dan kepala desanya, karena memang kawasan di sana juga masyarakatnya berasal dari Sulsel. Perguruan tinggi dan rektornya yang ada di sana juga orang Sulsel. Jadi jaringan ini gampang kita buat karena komunikasi psikologis genetiknya sudah siap di situ,” kata Prof. Nasaruddin Umar menutup pembahasannya terkait potensi Parepare. (*)
Reporter : Wahyuddin