BARRU, PIJARNEWS.COM – Berdasarkan data, populasi ternak sapi dan kerbau di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai 1.568.294 ekor.
Hal itu disampaikan oleh pelaksana harian (Plh) Sekprov Sulsel, Andi Aslam Patonangi, saat hadir mewakili Gubernur Sulsel pada acara Kick Off Pengendalian dan Penanggulangan PMK Nasional 2023 oleh Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Acara itu sendiri serentak dilaksanakan di 29 provinsi dan dipusatkan di Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru, Sabtu (28/1/2023).
Dalam sambutannya Aslam mengatakan, Sulsel memiliki potensi yang cukup besar pada sektor peternakan dengan populasi ternak sapi dan kerbau berdasarkan data terakhir sebanyak 1.568.294 ekor.
“Sebaliknya, potensi ini juga dapat memberikan dampak yang merugikan,” ujarnya.
Aslam mengungkapkan, saat ini jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulsel mencapai 15.103 kasus. “630 potong paksa, 134 mati, dan alhamdulillah 14.253 sembuh. Sisa kasus 86 ekor,” ungkap Aslam.
Mantan Bupati Pinrang itu mengatakan, hal ini tentu saja menggembirakan, karena kasus PMK sudah berkurang drastis dan cakupan vaksinasi telah mencapai sekitar 400 ribu dosis dalam waktu efektif pelaksanaan vaksinasi dari bulan November- Desember 2022.
Bupati Pinrang dua periode itu menuturkan, tahun ini Sulsel mengajukan 1.150.000 dosis vaksin PMK dengan total biaya alokasi operasional vaksinasi sebanyak 28,79 miliar dan penandaan ternak sebesar 1.519.559. Selain itu, kata dia, Pemprov Sulsel melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan menyediakan alokasi obat-obatan dan penunjang lainnya melalui APBD Pemprov Sulsel.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan semangat dalam pelaksanaan vaksinasi dan pengendalian PMK di Indonesia, khususnya kabupaten/kota di Sulsel. Juga sebagai wujud komitmen pemerintah daerah dalam pengendalian PMK,” kata Aslam saat menyampaikan sambutan Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. (why)