Digitalisasi adalah kata yang tren dan sering didengar di abad ke-21. Termasuk tren teknologi berbasis digital. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi lahir dari rahim pemikiran manusia itu sendiri. Hal ini sejalan dengan kemampuan manusia meningkatkan kompetensi dan ilmu pengetahuannya.
Nah, berbicara soal tren perkembangan teknologi digital, hal tersebut telah memberikan banyak dampak signifikan termasuk dalam mendukung atau mendorong pertumbuhan perekonomian baik secara individu, kelompok, daerah, nasional dan manca negara.
Tren penggunaan teknologi juga telah merambah ke lining sektor lainnya, ikut mendorong dan melahirkan peluang ekonomi baru termasuk pada sektor usaha mikro kecil menengah (UMKM). Di Indonesia UMKM memiliki peranan strategis terhadap kemampuan menopang perekonomian nasional melalui pilar korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan, sehingga hal itu mendukung pertumbuhan ekonomi menuju ekonomi kuat dan inklusif.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki menyebut bahwa UMKM adalah critical engine dalam menggerakkan ekonomi. Artinya keberadaan UMKM mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Majalah Treasury Indonesia volume 2 tahun 2022 merilis, sektor UMKM merupakan bidang usaha yang paling mendominasi di Indonesia. Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), dari 64 juta usaha di Indonesia, 99,9% diantaranya adalah UMKM dan 98,6% berbentuk mikro. UMKM juga menyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 60,34% dan mampu menyerap 97% tenaga kerja secara nasional.
Dari data jumlah UMKM diatas, dilansir dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Alternate Chair Digital Economy Working Group G20, Dedy Permadi mengungkapkan, sudah ada 21 juta UMKM di Indonesia yang go online atau digital. Jumlah itu meningkat 12 juta dari 9 juta UMKM yang sudah go online sebelum pandemi Covid-19 dan naik menjadi 21 juta selama masa pandemi, artinya mengalami kenaikan sebanyak 12 juta yang telah terintegrasi dengan sistem digital.
Pemerintah melalui Kemenkop UKM pun menargetkan ada 24 juta unit UMKM bisa memasuki pasar digital pada tahun ini, jumlah itu kembali meningkat hingga 30 juta unit UMKM yang akan onboarding atau masuk ke platform digital pada tahun 2024 mendatang seperti yang dilansir dari DataIndonesia.id.
Di sisi lain, menurut Teten Masduki ada 30 platform digital berbasis marketplace yang bisa memberikan kontribusi untuk mendorong produk UMKM go online. Selain itu, kata dia, hal itu juga didukung dari aspek strategis, dimana 97% wilayah di Indonesia kini sudah bisa diakses melalui marketplace digital.
Jika merujuk data diatas, peluang UMKM untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan peningkatan ekonomi nasional diyakini akan semakin meningkat, karena dengan akselerasi digitalisasi UMKM akan memperluas akses pasar juga meningkatkan daya saing dengan ketentuan mengendepankan kualitas produk.
Langkah UMKM go online juga memperkuat pengembangan UMKM dengan meningkatkan kapasitas produksi, efesiensi biaya dan jangkauan pasar yang semakin luas, bahkan level persaingan bisa menembus pasar global, hal ini harus dilakukan ditengah pesatnya perkembangan teknologi digital. (*)