MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Kota Makassar berada di urutan paling buncit atau urutan terakhir realisasi capaian imunisasi campak dan rubella di Sulawesi Selatan, hal itu berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada kegiatan Review hasil Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Ballroom Hotel Claro Makassar, Kamis (11/8/2022).
Per tanggal 9 Agustus, capaian realisasi imunisasi campak dan rubella di Makassar hanya mencapai 52,1 persen yang berada di bawah Kabupaten Bulukumba sebesar 58,1 persen dan Kabupaten Enrekang sebesar 56,9 persen.
Sementara itu Kepala Bidang Bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kota Makassar, dr. Nani memilih tidak memberikan komentar. Seperti saat dikonfirmasi via WhatsApp oleh Pijarnews.com, Kamis (11/8/2022).
Ia tidak menggubris pertanyaan yang dilontarkan padanya.
Berdasarkan keterangan Kepala Wilayah (Kanwil) Unicef Sulawesi Maluku, Hengki Wudjaja menyampaikan capain imunisasi di Sulsel ada kesenjangan antar daerah.
Hengki mengaku akan mendorong strategi di Kota Makassar dalam memaksimalkan imunisasi campak dan rubella.
“Kalau di Makassar baru 50-an persen, Jadi Memang ada Rages, ada kesenjangan.
Nah ini yang kita berusaha dorong, bagaimana bisa ada strategi dan dikontekskan yah,” katanya.
Ia juga mengatakan bahwa Makassar memiliki banyak tantangan diantaranya, populasi masyarakat dihuni oleh masyarakat urban serta populasi anak yang sangat banyak.
Selain itu katanya, juga memiliki tantangan jangkauan seperti di wilayah marjinal di Kota Makassar.
Tidak hanya itu yang menjadi tantangan umum juga adalah meyakinkan orang tua murid di Sekolah.
“Jadi Ada anak-anak juga di daerah selam, daerah marjinal dan juga masalah bagaimana meyakinkan orang tua murid nya di sekolah. Terus berlanjut pak wali kota serius sangat serius beliau,” bebernya.
Adapun daerah dengan realisasi terbesar di Sulsel yakni Kabupaten Pinrang sebesar 97,9 persen menyusul Kabupaten Luwu sebesar 97,1 persen kemudian Kabupaten Barru sebesar 96,9 persen.
Reporter: Sucipto Al-Muhaimin