PINRANG, PIJARNEWS.COM – Masih ingat dengan Haerul? Pemuda asal Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang berhasil menerbangkan pesawat rakitan Ultra Lightnya pada tahun 2020.
Haerul mendapat perhatian ketika videonya viral menerbangkan pesawat di Pantai Ujung Tape, Kecamatan Mattiro Sompe, pada Rabu 15 Januari 2020 lalu.
Kini pesawat Haerul sudah berhasil dirampungkan oleh Ketua Pendampingan Pesawat Haerul (PPH) Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Nasaruddin Salam.
Tim dari jajaran Universitas Hasanuddin mengucapkan terimakasih kepada Danlanud Hasanuddin.
Pada waktu itu juga, Tim PPH Unhas didampingi oleh Ketua FASI Sulsel divisi Ultra Light, Arham Salam dan Kopral, Syamsul Kamar Selaku Komandan Pos Aset Malimpung.
“Baik pada kesempatan ini kami dari Unhas, Rektor Bersama seluruh jajaran dan kami selaku ketua tim ini, sangat-sangat berterimakasih kepada danLanud Hasanuddin, bapak Marsma (Marsekal Pratama) TNI David Yohan Tamboto,” jelas Naharuddin kepada Pijarnews.com, Sabtu (10/12/2022).
“Kemarin kami bertemu beliau, beliau sangat respect dan memberikan ruang kepada kami untuk uji coba di sini,” tambahnya.
Sehingga, saat Pesawat Haerul telah disepakati untuk melakukan uji coba di pangkalan Bandara Malimpung. Pihak dari lanud telah memberikan Izin.
“Sewaktu pesawat ini sudah disepakati bahwa bisa dilakukan uji coba disini, diberikan ijin oleh beliau,” ungkapnya.
Setelah diberikan izin pihak PPH Unhas mengecek kondisi lapangan pangkalan Bandara Malimpung.
“Kemudian kita cek ternyata lapangan ini perlu penimbunan untuk meratakan dan kami pun menyurat kepada bapak Bupati Pinrang,” imbuhnya.
Hal itu dilakukan kata Guru besar Unhas untuk membahas terkait penimbunan tanah di pangkalan Bandara Malimpung.
“Alhamdulillah Bapak Bupati juga sangat merespon baik kami, ini adek bisa saksikan,” imbuhnya kepada wartawan.
Tak lupa Nasaruddin mengucapkan terimakasih kasih kepada Bupati Pinrang, Pemerintah Daerah dan Seluruh Jajaran PUPR.
“Mudah-mudahan nanti lapangan di Malimpung akan berfungsi dengan sangat baik, karena semua pihak mau bersama-sama untuk membantu agar ini menjadi pusat Dirgantara,” ucapnya.
Khususnya dalam membina generasi, mahasiswa yang mengambil mata kuliah aerodinamik dapat secara langsung praktik ke pangkalan Bandara Malimpung untuk mempertajam.
“Mahasiswa yang mengambil mata aerodinamik misalnya dan yang mau lebih jauh lagi belajar tentang penerbangan bisa kesini, ya praktiknya nanti di sini dan seterusnya. Itulah perjalanannya,” ungkapnya.
Dia berharap kerja sama semua dari berbagi pihak baik dari FASI, Danlanud dan Pemda.
Dia menuturkan pihaknya sudah menghubungi Haerul agar setiap saat dapat ke pangkalan Bandara Malimpung.
“Karena pemicu awal dari pada pembuatan ini, persifatnya kita mau memberikan pendampingan, viral membuat pesawat yang ukurannya minimal dan sekian,” katanya.
Sekarang sudah ada pesawat yang dibuat pihak PPH Unhas.
“Tentu masih ada kelemahan tetapi paling tidak kita mengikuti format standar pembuatan pesawat,” tandasnya.
Sehingga, Nasaruddin mengatakan jika Haerul ingin mengembangkan lebih lanjut, dipersilakan.
“Paling tidak Kabupaten Pinrang memiliki pesawat untuk generasi ke depan,” imbuhnya.
“Pinrang dalam sejarahnya punya pesawat, nah itulah yang kami harapkan bersama,” harapnya.
Ketua Divisi Ultra Light FASI Sulsel, Arham Salam selaku perwakilan FASI Sulsel mengatakan apa yang disampaikan prof Nasaruddin dari pihak Unhas sebagai tim pendamping untuk pesawat Hairul (PPH) sangat cukup.
Arham mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak pemerintah Kabupaten Pinrang sebab dukungan yang tidak pernah putus.
“Dukungan Pemkab Pinrang yang tidak henti-hentinya terus memberikan dukungan model, dukungan material kepada kami yang berada di stasiun ini, terimakasih,” tutupnya. Untuk jadwal test penerbangan dilakukan pada hari ini, Ahad (11/12/2022).
Adapun spesifikasi pesawat Haerul yang dikembangkan PPH Unhas, di antaranya :
- Maximum level speed
100 mi/h = 146,7 ft/s = 160,8 km/h
Range
300 mi = 482,7 km
Ceiling (ketinggian jelajah)
5000 ft = 1524 m
- Takeoff gross Weight
W0 = 1.314 lb = 596 kg
Crow = 1 person dan
Passenger = 1 Person
Baggage per person = 20 lb = 9.072 kg
Other baggage = 100 lb = 45,36 kg
Wcrew = 170 lb = 77,1 kg
Wpayload = 310 lb = 140,6 kg
- The empty-gross weight ratio : We/WO = 0,59
Fuel tank Capacity = 20,82 Gallon = 80 liter
Wing Area S = 137.16 ft² =12,74 m²
Aspect Ratio AR = 7,07
Propeller efficiency = 0,85
Engine Power = P ≥ 60 hp . (*)
Reporter: Faizal Lupphy
Editor: Dian Muhtadiah Hamna