MAKASSAR, PIJARNEWS.COM—DPD Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sulsel menggagas terbentuknya Jurnalispreneur. Program ini sebagai upaya menghimpun para jurnalis di Sulsel yang memiliki berbagai unit usaha atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jurnalispreneur itu akan dilaunching bersama IWAPI Milenial pada saat ulang tahun IWAPI Sulsel Februari 2024 mendatang.
“Saya kira banyak teman-teman wartawan yang memiliki bisnis dan perlu memiliki wadah mengembangkan usaha tersebut. Meski bisnisnya masih skala kecil, sudah bisa bergabung di IWAPI. Karena sekarang ini kami memang menyasar (bisnis) ke bagian bawah, “ tutur apt. Ainun Jariah, S.Farm, M.Kes, Ketua Umum DPD IWAPI Sulsel ditemui Pijarnews.com di Kanrejawa Aeropala, Sabtu (11/11/2023).
Diceritakan Ainun, IWAPI juga aktif memberikan pelatihan gratis yang mendukung keterampilan bagi masyarakat khususnya ibu rumah tangga yang baru memulai berbisnis. Misalnya pelatihan cabut duri bandeng dan memasarkan bisnis yang efektif. Bahkan pelatihan juga diberikan kepada penyandang disabilitas agar mereka mampu berdaya secara ekonomi dan produktif.
Ainun yang juga dosen di Universitas Muhammadiyah Makassar ini melanjutkan, imbas adanya seruan memboikot produk Israel maka kesempatan makin mendukung penuh produk UMKM. “Kami IWAPI Sulsel mendukung penuh produk UMKM sebagai bentuk kepedulian terhadap saudara-saudara kita di Palestina. Kami juga menyerukan untuk memboikot produk Israel dan negara-negara pendukungnya,” tandasnya.
Oleh karena itu, IWAPI mengajak insan pers di Sulsel khususnya di Makassar yang memiliki bisnis untuk bergabung di wadah wanita pengusaha itu. Bahkan, bukan hanya jurnalis perempuan namun jurnalis pria dimungkinkan untuk bergabung .
“Kami ada namanya Sahabat IWAPI. Jadi bisa teman-teman jurnalis laki-laki menjadi bagian dari IWAPI Sulsel,” kata Ainun yang menargetkan lahirnya 1.000 wirausaha baru di bawah binaan IWAPI Sulsel.
Echa Panrita Lopi, jurnalis dari Makassar Terkini.id mengaku juga sedang merintis bisnis konveksi. Sebelumnya, dia pernah mencoba berbisnis telur asin. “Paling tidak kita belajar dulu, belajar hitung untung rugi. Di rumah, saya dibantu keluarga untuk jalankan bisnis konveksi ini,” papar Echa ditemui di lokasi yang sama. (*)