SIDRAP, PIJARNEWS.COM–Kotoran ayam yang selama ini menjadi limbah dari peternakan ayam yang dilakukan oleh masyarakat baik secara perorangan atau kelompok diubah menjadi pupuk tablet ramah lingkungan.
Kegiatan mengubah kotaran ayam menjadi pupuk tablet ramah lingkungan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat Universitas Hasanuddin yang terdiri dari Dr. Ir. Anie Asriany, Andi Muhammad Anshar, Dr. Andi Ratna Sari Dewi dań Erna Mayasari, Ph.D., bersama kelompok peternak ayam Madalle Farm di desa Bapangi, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidrap pada hari Sabtu-Ahad ( 9-10/8/ 2025).
Pupuk tablet yang dibuat ini adalah pupuk organik ramah lingkungan yang diaplikasikan pada tanaman dengan cara di tanam atau di pendam di sekitar tanaman.
Dalam penjelasannya dihadapan peserta kegiatan, Dr. Anie mengatakan bahwa selama ini kotoran ayam tidak diperhatikan keberadaannya oleh para peternak ayam. Kotoran ayam cenderung hanya di buang saja ke lahan kosong atau langsung dibakar bersama sekam yang bercampur dengannya. Jika kotoran ayam diberikan langsung ke tanaman tanpa diolah terlebih dahulu, biasanya akan menimbulkan masalah serius seperti : panas berlebih (efek “membakar” tanaman), pencemaran tanah dan bau menyengat, resiko penyakit dan hama karena kotoran ayam segar bisa membawa patogen seperti Salmonella, E. coli, atau telur cacing serta kandungan garam dan mineral dalam kotoran ayam segar cukup tinggi, yang dapat meracuni tanaman atau membuat tanah “mengeras” jika diaplikasikan berlebihan.

Oleh karena itu, kotoran ayam harus difermentasi atau dikomposkan dulu ± 3–4 minggu (metode cepat) atau sampai benar-benar matang (± 1–3 bulan) agar aman, bebas bau, dan nutrisinya tersedia secara optimal untuk tanaman.
Dalam penjelasan yang di berikan oleh Andi Anshar, bahwa kotoran ayam atau unggas secara umum mengandung Unsur Hara Makro yang terdiri dari Nitrogen (N): 1,6–3,5%, Fosfor (P₂O₅): 1,5–2,5%, Kalium (K₂O): 1,5–2,0%, Kalsium (Ca): 2–9%, Magnesium (Mg): 0,3–0,5%. Selain itu juga mengandung Unsur Hara Mikro (jumlahnya kecil, tapi penting) yang terdiri atas Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu) dan Boron (B).
Unsur seperti Nitrogen penting untuk pertumbuhan batang dan daun, fosfor bermanfaat membantu pembentukan bunga, buah, dan akar dan Kalium bermanfaat untuk peningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan kekeringan.
Selain sosialisasi tentang manfaat pupuk tablet ramah lingkungan dari kotoran ayam, dilakukan juga kegiatan pelatihan pembuatan pupuk tablet. Tim pengabdian masyarakat Unhas mengajari para peternak bagaimana membuat kotoran ayam menjadi pupuk tablet ramah lingkungan. Setelah memberikan contoh bagaimana pupuk tablet dari kotoran ayam, para peternak kemudian di damping oleh 5 orang mahasiswa memperaktekkan sendiri bagaimana cara membuat pupuk tablet dari kotoran ayam.
Ketua kelompok Madalle Farm, Andi Fachry mengatakan bahwa selama ini kotoran ayam dari kendang setelah di bersihkan hanya di bakar saja bersama sekam padi dan sangat jarang dimanfaatkan menjadi pupuk, diharapkan dari kegiatan ini akan membuka wawasan para peternak ayam bagaimana mengolah kotoran ayam yang dihasilkan pada kendang mereka menjadi pupuk tablet yang bermanfaat bagi tanaman.
Sedangkan Erna Mayasari mengatakan bahwa diharapkan dengan penggunaan pupuk tablet yang ramah lingkungan serta tidak mudah larut tersapu air saat hujan tiba akan membantu meningkatkan kesuburan tanah. Tanah yang subur akan membuat tanaman yang ditanam diatasnya dapat berproduksi dengan baik. “ Semoga dengan tanah yang subur, dapat meningkatkan produktivitas tanaman yang ditanam, guna mendukung swasembada pangan 2025 yang dicanangkan Presiden Prabowo. (rls)


















