ENREKANG, PIJARNEWS.COM–Bupati Enrekang Muslimin Bando dan Wakil Bupati Asman turun langsung di sejumlah lokasi untuk memitigasi bencana dengan memantau dan memberi arahan kepada jajaran.
Kepada warga Wabup Asman juga meminta agar terus meningkatkan kewaspadaan, hal itu disampaikannya saat meninjau di Lingkungan Kukku.
“Waspada dan bersiap, tapi jangan panik. BPBD dan OPD terkait sudah kita instruksikan agar bekerja keras membantu warga dan menangani dampak banjir,” kata Asman.
BPBD sendiri telah melakukan asesmen di lokasi, membersihkan sisa material banjir dan pendataan.
Kepala BPBD Arsil Bagenda menyebut cuaca ekstrim diprediksi masih berlanjut hingga November. Pihaknya sudah mensosialisasikan ke kepala desa agar mengingatkan warga masing-masing.
“Utamanya di daerah dengan tingkat kemiringan yang rawan longsor agar meningkatkan kewaspadaan,” kata Arsil.
BPBD Enrekang standby 24 jam, apabila ada informasi bencana akan langsung ditindaklanjuti.
Pemkab Enrekang juga berencana membuat Kelompok Masyarakat Tanggap Bencana di setiap desa. Mereka akan dilatih dan dilengkapi perlengkapan. Sehingga bisa bekerjasama dengan BPBD menangani bencana.
Selain BPBD, saat ini personil gabungan yang tersebar menangani banjir dan longsor, diantaranya dari Kodim dan Polres Enrekang, Brimob, Tagana, Baznas Tanggap Bencana, Pramuka.
Komandan Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Ramli mengirim satu regu tim SAR berikut dengan peralatan lengkap ke Enrekang
Diketahui sejumlah titik yang terdampak banjir diantaranya di Lingkungan Kukku, yang menyebabkan bronjong rusak, belasan rumah terendam dan kantor lurah juga terendam banjir.
Sementara di Lingkungan Lewaja, talud ambruk dan jembatan gantung juga terancam ambruk. Tembok di parkiran motor aset di Kantor BPKAD Enrekang juga terkena longsor.
Di Pasui juga terjadi banjir bandang. Sementara di Matajang sebuah jembatan penghubung antar dusun ambruk. Di Saluajo, longsor sempat menutup jalan poros Enrekang-Pasang. Di Lembong, banjir merusak sejumlah rumah warga. (*)