JENEPONTO, PIJARNEWS.COM — Almuqvira (7) siswa kelas 2 SD 45 Sunggumanai kecamatan Turatea Jeneponto, sudah 6 bulan tidak masuk sekolah karena menderita kanker tulang. Almuqvira terpaksa harus berbaring dengan kondisi lesu di rumahnya di dusun Sunggumani Utara Desa Paitana Kecamatan Turatea. Kondisi Almuqvira sangat memperihatinkan, karena kakinya dibagian sebelah kiri membesar, dan badannya semakin mengecil.
Awalnya Almuqvira jatuh dari bangku sekolah dan kakinya tertimpa balok. Almuqvira adalah anak ke tiga dari empat bersaudara, dari pasangan suami istri Mulyadi (40) dan Kasmawati (37)
Almuqvira sempat dioperasi di rumah sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto. Namun, kondisinya tidak kunjung membaik. Kini, Almuqvira disuruh menunggu hasil Lab oleh dokter rumah sakit Lanto Daeng Pasewang selama satu Minggu. Namun ternyata hasil lab tersebut baru ada setelah satu bulan. Akibatnya, kondisi Almuqvira semakin Parah.
“Sampai akhirnya Almuqvirq di rujuk ke rumah sakit Unhas Makassar dan menjalani rawat jalan selama kurang lebih satu minggu,” kata Mulyadi.

Karena kondisinya semakin parah hingga akhirnya Almuqvira kembali di rujuk ke rumah sakit Wahidin Sudiro Husodo Makassar dengan harus diamputasi karena diduga kanker tulang. Mulyadi sempat ditanya oleh dokter rumah sakit Wahidin, terkait dimana pertama kali anaknya dioperasi.
Dokter menanyakan hal tersebut karena Almuqvira diduga korban malpraktik.” kenapa bisa dikerja begini pak, siapa yang kerja, ini dikerja salah salah kata dokter yang ditirukan Mulyadi saat ditemui di rumahnya, Selasa 21/3.
Bahkan Mulyadi mengaku, disarankan oleh dokter Wahidin Makassar untuk malakukan komplain terhadap pihak rumah sakit Lanto Daeng Pasewang Jeneponto karena diduga melakukan operasi mal praktik. (man/ris)

















