PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Majelis Pengurus Organisasi Daerah (Orda) Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kota Parepare menegaskan bahwa tidak pernah merekomendasikan atau menginisiasi pemasangan spanduk penolakan terhadap pendirian Sekolah Kristen Gamaliel di Soreang, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Pernyataan ini dikeluarkan sebagai respons terhadap beredarnya spanduk ICMI yang menyebutkan bahwa ICMI mendukung penolakan sekolah tersebut.
Ketua ICMI Orda Parepare yang juga Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare, Dr H Mahsyar, M.Ag mengatakan, ICMI selalu berkomitmen untuk mempromosikan dialog antarumat beragama dan toleransi di tengah masyarakat.
“Kami tidak pernah terlibat aksi penolakan terhadap pendirian Sekolah Kristen Gamaliel. Sebaliknya, kami siap memediasi dan memfasilitasi dialog konstruktif antara berbagai pihak untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling menghormati,” ungkap Mahsyar saat menyampaikan pernyataan pers di ruang Konfrensi Pers Gedung Rektorat IAIN Parepare, Senin (9/10/2023).
Mahsyar mengatakan, ICMI juga mengantisipasi kemungkinan adanya konflik horizontal sebagai dampak dari penolakan tersebut.
“ICMI Orda Parepare bersedia bekerja sama dengan pihak berwenang dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencegah potensi konflik yang dapat merugikan masyarakat di Kota Parepare,” ujar Mahsyar.
Ia mengungkapkan, tak bisa dipungkiri bahwa Kota Parepare sudah lama memiliki beberapa sekolah Kristen yang eksis.
“Mayoritas masyarakat di sini telah lama terbiasa hidup berdampingan dengan penganut keyakinan berbeda. Masyarakat Parepare sendiri dikenal memiliki semangat keberagaman yang kuat dan saling menghormati, serta tidak memiliki masalah dengan narasi SARA,” ungkapnya.
Dalam beberapa dekade terakhir, sambung Mahsyar, pendirian sekolah-sekolah berbasis agama telah menjadi bagian dari kehidupan Kota Parepare. Sekolah Kristen, Islam, dan sekolah berbagai agama lainnya telah berperan dalam mendidik generasi muda dengan nilai-nilai keagamaan dan moral yang berbeda.
“Hal ini telah membantu menciptakan masyarakat yang beraneka ragam namun tetap harmonis di Kota Parepare,” katanya.
Ketua ICMI Parepare ini berharap agar situasi ini dapat diselesaikan secara damai dan semua pihak dapat berkomunikasi dengan bijaksana untuk mencari solusi yang memuaskan bagi semua pihak yang terlibat.
“ICMI juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga semangat kebersamaan dan toleransi yang telah menjadi ciri khas Kota Parepare selama ini,” tutup Mahsyar. (hrm)