JAKARTA, PIJARNEWS.COM–Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Petrus Reinhard Golose angkat bicara terkait temuan bunker narkoba dalam kampus Universitas Negeri Makassar (UNM). Komjen Petrus mengatakan prevalensi mahasiswa dan pelajar cukup tinggi di kampus. Namun, diakuinya dalam 2 tahun terakhir ini prevalensi meningkat sampai 1,35 persen dari yang awalnya 1,0 persen.
“Prevalensi cukup tinggi di kampus mahasiswa dan pelajar. Dari 2019 itu, hanya 1,0 persen kemudian naik naik 1,35 persen walaupun masih dibawah dari pada Prevalensi nasional 1,95 persen. Tapi Prevalensi dunia 5,5 persen,” ujar Komjen Petrus kepada wartawan, Sabtu (10/6/2023) dilansir dari heralDSulsel.id.
Meski revalensi di kampus saat ini belum melampaui dunia di angka sampai 5,5 persen. Namun ia mengaku cukup hati-hati dengan angka prevalensi mahasiswa di kampus yang mulai naik.
Ia juga terus melakukan pemantauan di kampus-kampus perihal dugaan-dugaan narkotika yang masuk dalam lingkup perguruan tinggi. “Tapi sudah menunjukan bahwa dalam setiap tur kampus saya, setiap saya tanyakan tidak mayoriti, karena itu tugas kami. Untuk meminimalisir peredaran dalam narkotika,” ungkapnya. Pasalnya, kata dia, setiap melakukan perjalanan kampus pihaknya selalu menekankan agar pengelola kampus tak main-main dengan narkotika. Kendati demikian, Ia mengaku akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan penyebaran narkoba, dengan cara melakukan pendekatam soft power dan hard power.
“Cara-cara pencegahan yang kami lakukan adalah seperti sekarang ini. Tidak hanya di kampus. Itu sudah ada program sekolah, ketahanan keluarga, Desa bersinar tetapi kita juga mengumpulkan komunitas inter agama bersama-sama. Tapi kita lakukan seimbang antara soft power dan hard power,” pungkasnya.
Tak hanya, itu, Komjen Petrus mengaku dalam upaya pencegahan penyebaran narkoba, pihaknya melibatkan komunitas lintas agama. “Karena kita ketahui bersama bahwa di tempat-tempat tertentu juga masih masuk,” pungkasnya. (*)
Sumber: heraldSulsel.id