Sementara, Kepala Kantor UNICEF Perwakilan Sulawesi dan Maluku, Henky Widjaja, Ph.D mengatakan anemia pada remaja putri memiliki berbagai dampak buruk.
“Antara lain penurunan imunitas tubuh, konsentrasi prestasi belajar, kebugaran remaja dan produktivitas,” kata Henky saat memberi sambutan di awal webinar.
Remaja putri yang mengalami anemia dikemudian hari, lanjut Henky, akan menjadi kelompok ibu dengan masalah yang sama. Di masa kehamilan, mereka akan mengalami peningkatan resiko pendarahan pasca bersalin secara berlebihan dan melahirkan bayi dengan berat badan kurang atau persalinan prematur yang berujung pada pertumbuhan yang kerdil atau stunting. “Hal ini menjadi lingkaran setan malnutrisi yang secara nyata sebenarnya bisa dicegah,” tandasnya.
Anemia sebenarnya dapat dihindari dengan mengonsumsi makanan asam folat, vitamin A dan juga melalui pemberian tablet tambah darah sejak dini kepada remaja putri. (*)
Penulis: Dian Muhtadiah Hamna