MAROS, PIJARNEWS.COM-Sejak resmi beroperasi pada bulan Desember 2022 lalu, kereta api Sulsel kini menelan korban pertama dalam operasi terbatas yang dilakukan pada Rabu (1/2/2023).
Kejadian tersebut bermula saat Lasudin (52) yang merupakan korban jiwa, melintas di are jalur kereta api antara Stasiun Barru – Stasiun Tante Rilau.
Lasudin yang merupakan warga sekitar melintasi rel dengan menuntun sepeda, tiba-tiba ia terserempet oleh kereta api yang melaju kencang.
Terkait hal tersebut pihak Balai Pengelola Kereta Api Sulsel (BPKA) mengatakan telah melakukan antisipasi sebelumnya.
Namun antisipasi yang dilakukan Masinis dan Asisten Masinis KA Sulsel berujung sia-sia lantaran Lasudin tidak terselamatkan.
Kepala BPKA Sulsel, Fathir P Siregar, menerangkan pihaknya telah menjalankan prosedur dan langkah-langkah pencegahan sebelum kejadian tersebut.
Fathir mengatakan Masinis dan Asisten Masinis yang bertugas telah membunyikan S.35 dan melakukan pengereman.
“Masinis dan Asisten Masinis kami telah melakukan langkah-langkah pencegahan seperti membunyikan S.35 dan malakukan pengereman,” ungkap Fathir kepada pijarnews.com pada Kamis (2/2/2023).
Pihaknya juga mengimbau warga sekitar melintasi jalur kereta api pada tempat yang telah disediakan.
Selain itu warga dianjurkan untuk tidak beraktivitas di sekitar jalur saat uji coba berlangsung untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
“Kami meminta dukungan warga untuk menjaga keselamatan seluruh pihak, silahkan melintasi jalur yang sudah ditentukan dan jangan beraktivitas disekitar rel saat uji coba berlangsung,” terangnya.
Sementara itu pihaknya juga mengucapkan belasungkawa kepada korban yang terserempet kereta api pada Rabu (1/2/2023) kemarin.
“Kami dari Balai Pengelola Kereta Api Sulawesi Selatan turut berduka cita atas insiden kereta yang tertemper oleh pejalan kaki,” katanya.
Ia mengaku menyesal adanya korban jiwa dalam insiden tersebut. “Kami menyesal karena adanya korban jiwa” tuturnya. (*)
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin