ENREKANG, PIJARNEWS.COM — Enrekang masih kekurangan sekitar 600 kuota Aparatur Sipil Negara (ASN -lazim disebut PNS). Sebagaimana daerah lain pada umumnya, sudah sejak 2 tahun terakhir tidak pernah ada penerimaan CPNS di Enrekang.
Jumlah 600 kebutuhan CPNS ituterbagi dalam beberapa formasi. “Kita kekurangan untuk tenaga pendidik, kesehatan, dan beberapa tenaga teknis lainnya,” kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah Enrekang, Haidar, Selasa, 22/8.
Haidar merincikan, untuk tenaga pendidik dibutuhkan sekitar 300 hingga 400 guru. Tenaga kesehatan sekitar 200 orang dokter dan perawat. Sedangkan untuk tenaga teknis dibutuhkan insinyur dan staf untuk ditempatkan di OPD baru.
Apalagi, dua tahun terakhir sebanyak 166 ASN Enrekang sudah pensiun, ditambah tahun ini ada 76 ASN yang juga akan mengakhiri masa pengabdiannya.
Untuk itu, hingga saat ini BKD Enrekang masih menunggu informasi dan Juknis dari BKN. “Setiap tahun kita ajukan. Jadi sampai saat ini kami hanya menunggu informasi dari BKN. Kalau sudah ada akan langsung ditindaklanjuti,” kata Haidar.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Enrekang, Marwan Ahmad Ganoko mengakui kekurangan beberapa nakes untuk penempatan di daerah-daerah pelosok. Kondisi geografis Enrekang tak memungkinkan pelayanan kesehatan hanya mengandalkan satu puskesmas yang biasanya berada di pusat kecamatan.
“Beruntung, tahun ini kita sudah SK-kan 59 tenaga medis di Enrekang. Dengan begitu, mereka bisa mengabdi lebih lama hingga naik level sebagai ASN. Rencananya juga kita mau tambah lagi tenaga dokter di Enrekang,” pungkas Marwan. (tto/ris)