toto

toto

Situs Toto

Situs Toto

Togel Online

toto

  • Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Kamis, 25 Desember, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

OPINI: Deforestasi, Dampak Buruk Penerapan Sistem Kapitalisme!

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
08:09, 03 Februari 2024
di Opini
Waktu Baca: 3 menit
OPINI: Deforestasi, Dampak Buruk Penerapan Sistem Kapitalisme!

Oleh : Ratih Ramadani, S.P.

(Praktisi Pendidikan)

 

Air naik

Menelan lahan-lahan

Pascasarjana IAIN Parepare

Baca Juga

Samarinda Terbang ke Dunia: Peluang atau Tantangan Keadilan?

Bencana Ini Tak Datang Sendiri

Kipas yang memutar angin panas

Duh, mana yang lebih panjang

Umurku atau umur bumiku bernaung?

Duh, mana yang lebih besar

Egoku atau ketidaktahuan yang terpasung?

 

Begitulah lirik lagu berjudul Rumah yang dinyanyikan oleh dere. Betapa bumi saat ini kondisinya sedang tidak baik-baik saja. Alam kini semakin tergusur dan menyempit. Ruang hidup manusia, flora dan fauna di dalamnya pun telah dirampas.

Sebagaimana dilansir dari laman cnnIndonesia.com (12/01/2024), Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Region Sumatera melaporkan dalam catatan akhir tahunnya, bahwa Riau mengalami deforestasi hutan mencapai 20.698 hektare di sepanjang 2023. Angka tersebut dinilai lebih luas dari rata-rata per tahun selama lima tahun terakhir. Boy Jerry Even Sembiring, Direktur Eksekutif Walhi Riau, menyebutkan hutan di Riau kini tinggal 1.377.884 ha. Artinya sekitar 57 persen daratan Riau kini telah dikuasai investasi.

Bahkan Indonesia dinyatakan sebagai negara kedua di dunia yang kehilangan hutan tropis primer terluas setelah Brazil. Hutan hujan tropis primer didefinisikan sebagai hutan berusia tua yang kaya akan keragaman hayati serta cadangan karbon yang besar.

Artinya berapa banyak kerugian yang dirasakan masyarakat dengan kondisi ini. Jika merujuk Badan Informasi Geospasial (BIG), luas hutan di negeri ini berkurang sebanyak 1,33 juta ha. Pada periode 2018-2022 hutan yang paling banyak hilang berada di Pulau Kalimantan (databoks.katadata.co.id, 19/01/2024). Sungguh mengerikan kerusakan yang telah terjadi dengan berkurangnya wilayah hutan di negeri ini.

Kapitalisme penyebabnya !

Segala kondisi miris yang terjadi pada hutan negeri ini berlangsung bertahun-tahun. Kondisi ini tidak mungkin terjadi ketika tidak ada kenyataan pahit, bersekongkolnya para kapital dengan penguasa. Karena mereka , para kapital, tidak mungkin bisa dengan leluasa menjalankan idenya jika tidak ada izin. Mereka pun tidak akan leluasa menggusur kawasan hutan selama bertahun-tahun jika tanpa legalitas. Bagaimana pun hutan yang terampas bukan sepetak dua petak, tetapi ribuan hingga jutaan hektare dan berlangsung lama.

Sebagaimana yang diungkap Boy Jerry, Direktur Walhi Riau sebelumnya, setidaknya pemerintah memberikan izin kepada 273 perusahaan kelapa sawit, 55 Hutan Tanaman Industri (HTI), 19 pertambangan, dan 2 Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Dia juga menilai peran pengusaha terhadap berkurangnya wilayah hutan adalah dengan adanya Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Melalui ketentuan Pasal 110A dan 110B yang memberikan insentif pelepasan kawasan hutan. (cnnindonesia.com, 12/01/2024)

Dari pasal tersebut keberadaan kebun sawit yang berada di kawasan hutan dan telah mendapat izi usaha sebelum peraturan ini berlaku diperbolehkan melanjutkan usahanya. Hanya dengan catatan memenuhi syarat administratif. Saat para pengusaha itu tidak menyelesaikan izin usahanya dalam kurun 3 tahun, sanksi yang dikenakan pun sebatas sanksi administrasi, bukan ancaman pidana. Hal ini memperlihatkan keberpihakan penguasa pada pengusaha.

Karena sanksi yang diterapkan tidak sebanding dengan kerusakan yang diakibatkan dari alih fungsi hutan menjadi kebun sawit. Sekalipun sawit adalah tanaman, namun sawit bukanlah tanaman hutan. Bahkan Peraturan Menteri LHK tidak memperbolehkan sawit berada di kawasan hutan.

Dari fakta di atas telah nyata terlihat persekongkolan para penguasa dengan pengusaha. Akan tetapi, model seperti ini nyaris tidak menjadi beban pikiran negara, karena memang para pejabat negara telah dicekoki oleh paham kapitalisme. Terlepas dari sebagian penguasa yang sebagian juga berprofesi sebagai pengusaha. Inilah sebenarnya yang menjadi faktor utama deforestasi menghantui negeri ini.

Sebagaimana namanya, kapitalisme menjadikan para pemilik modal sebagai raja. Paham ini memang diciptakan untuk memenuhi keserakahan para orang berduit. Mereka tidak melihat dampak di masa depan.

Mereka pun menutup mata dan telinga kala banyak korban yang berjatuhan akibat ketamakannya. Melalui tangan-tangan penguasa, mereka dapat dengan mudah membuat maupun merekayasa berbagai undang-undang untuk menjadi pelumas bisnis mereka.

Paham ini pula yang memfasilitasi ketamakan, sebagai fitrah manusia yang seharusnya diatur dan dikendalikan. Namun dengan paham ini, ketamakan diberikan jalan tol tanpa hambatan, selama ada modal di tangan. Akhirnya bencana datang silih berganti. Bukan hanya masyarakat, hewan maupun alam pun menjadi korbannya.

Islam Melindungi Alam

Berbeda 180 derajat dengan sistem kapitalisme, sistem Islam memperlakukan alam sesuai fitrah dan fungsinya. Alam yang telah Allah SWT hamparkan di muka bumi, pada dasarnya untuk menciptakan keseimbangan dunia. Manusia membutuhkan alam yang sehat, alam pun membutuhkan manusia untuk mengelola dan menjaganya supaya tetap lestari.

Kesadaran tersebut tampaknya telah tercerabut saat kapitalisme bercokol di hampir seluruh negeri. Padahal demikianlah hakikatnya keberadaan alam, salah satunya hutan.

Islam menjaga hutan dengan menjadikan hutan sebagai sumber daya untuk menopang kehidupan umat manusia. Sehingga dalam Islam hutan tidak boleh sejengkal pun dikuasai oleh individu atau lembaga swasta. Pengelolaan hutan wajib dilakukan oleh negara. Sehingga hasil dari pengelolaan seutuhnya untuk kepentingan masyarakat. Bukan untuk pengusaha penanam modal maupun penguasa yang memberi izin pengelolaan hutan.

Di sinilah tampak tanggung jawab negara terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat dan hutan. Bagaimana pun telah sangat jelas terasa, ketika hutan dialihfungsikan, resapan air hujan merosot tajam, yang terjadi adalah bencana yang tidak bisa dihindari. Baik bencana banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan lain-lain. Jika dari awal negara memfungsikan dirinya sebagai pengurus rakyat, bukan sekadar regulator, maka deforestasi tentu tidak akan terjadi.

Oleh karena itu, hanya Islam yang mampu melindungi hutan. Termasuk melestarikannya sesuai tuntunan Nash dan Assunnah. Hanya ketika sistem Islam dijadikan sebagai sistem kehidupan di bawah naungan sistem pemerintahan islam (khilafah) keseimbangan alam akan terjaga.

Wallahu’alam bisshawab.

Terkait: Opini

BERITA TERKAIT

Samarinda Terbang ke Dunia: Peluang atau Tantangan Keadilan?

Samarinda Terbang ke Dunia: Peluang atau Tantangan Keadilan?

9 Desember 2025
Bencana Ini Tak Datang Sendiri

Bencana Ini Tak Datang Sendiri

5 Desember 2025
RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

RT/RW dalam Pusaran Klientelisme

2 Desember 2025
Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

Ketika Pemberdayaan Berubah Arah: Antara UMKM dan Krisis Identitas Perempuan Muslimah

2 Desember 2025
Piring Gizi Anakku Dijual Murah: Kapitalisme yang Menguasai Dapur Sekolah

Piring Gizi Anakku Dijual Murah: Kapitalisme yang Menguasai Dapur Sekolah

30 November 2025
Krisis Sudan dan Kepentingan Barat: Alarm Persatuan Negeri Muslim

Krisis Sudan dan Kepentingan Barat: Alarm Persatuan Negeri Muslim

10 November 2025
Selanjutnya
Pengamat  Nilai Jika Capres-Cawapres Mundur dari Kabinet Akan Ciptakan Atmosfer Pemilu yang Adil

Pengamat Nilai Jika Capres-Cawapres Mundur dari Kabinet Akan Ciptakan Atmosfer Pemilu yang Adil

Berita Terbaru

PNBP Imigrasi Parepare 2025 Tembus Rp 20 M, Naik 300 Persen

PNBP Imigrasi Parepare 2025 Tembus Rp 20 M, Naik 300 Persen

24 Desember 2025
Mahasiswa Jurnalistik Islam IAIN Parepare Tuntaskan Magang MBKM di Tribun Timur

Mahasiswa Jurnalistik Islam IAIN Parepare Tuntaskan Magang MBKM di Tribun Timur

23 Desember 2025
Wali Kota Parepare Keluarkan Imbauan Perayaan Malam Tahun Baru

Wali Kota Parepare Keluarkan Imbauan Perayaan Malam Tahun Baru

23 Desember 2025
Delegasi Parepare Sabet Juara Duta Lingkungan Sulsel

Delegasi Parepare Sabet Juara Duta Lingkungan Sulsel

21 Desember 2025
Rektor UMS Rappang dan UMPAR Raih Penghargaan Pimpinan Perguruan Tinggi Terbaik dari LLDIKTI Wilayah IX

Rektor UMS Rappang dan UMPAR Raih Penghargaan Pimpinan Perguruan Tinggi Terbaik dari LLDIKTI Wilayah IX

20 Desember 2025
Hadiri Silaturahmi Milad ke-113 Muhammadiyah, Tasming Hamid: Muhammadiyah Mitra Strategis

Hadiri Silaturahmi Milad ke-113 Muhammadiyah, Tasming Hamid: Muhammadiyah Mitra Strategis

20 Desember 2025
SMP Bosowa School Makassar Gelar Debat dan Pemilihan Ketua OSIS Periode 2026

SMP Bosowa School Makassar Gelar Debat dan Pemilihan Ketua OSIS Periode 2026

19 Desember 2025
Sehari Pasca Pelantikan, UKM Hizbul Wathan Unismuh Makassar Kirim Lima Kader Terbaik ke SILATNAS HW 2025 di Yogyakarta

Sehari Pasca Pelantikan, UKM Hizbul Wathan Unismuh Makassar Kirim Lima Kader Terbaik ke SILATNAS HW 2025 di Yogyakarta

19 Desember 2025
Peredaran Narkoba Meningkat, Pemkot dan Kejari Parepare Musnahkan Sabu hingga Tembakau Gorila

Peredaran Narkoba Meningkat, Pemkot dan Kejari Parepare Musnahkan Sabu hingga Tembakau Gorila

19 Desember 2025
Video Penganiayaan Pemotor di Parepare Viral, Pelaku Diringkus Polisi

Video Penganiayaan Pemotor di Parepare Viral, Pelaku Diringkus Polisi

19 Desember 2025

Artikel Lainnya

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.