PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Wiwin, SH, MH berhasil meraih predikat wisudawan terbaik Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Itu diumumkan saat Rapat Senat Terbuka Luar Biasa dan Wisuda Lulusan Sarjana dan Magister di Auditorium IAIN Parepare, Sabtu (10/9/2022).
Wiwin berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai 3,78 dan menjadi wisudawan terbaik dari 54 peserta wisuda Pascasarjana IAIN Parepare.
Saat dihubungi Pijarnews.com, Ahad (11/9/2022), Wiwin menceritakan perjalanan singkatnya hingga meraih gelar magister.
Menurutnya, kendati banyak hambatan dan tantangan dalam proses perkuliahan, tetapi ia mengoptimalkan waktunya untuk terus belajar.
“Saya memutuskan lanjut S2 di IAIN Parepare selang beberapa hari setelah yudisium S1. Proses perkuliahan berjalan secara online karena menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19. Kendati banyak hambatan dan tantangan, tetapi saya mengoptimalkan untuk belajar seperti mendampingi adik-adik di komunitas STADIUM ikut kompetisi dan lomba debat serta beberapa seminar virtual,” ungkap lulusan Prodi Hukum Tata Negara (HTN) IAIN Parepare itu.
“Proses penyelesaian, Alhamdulillah berjalan lancar. Tidak ada hambatan yang berarti. Semua itu karena dosen pembimbing dan penguji berkontribusi aktif dalam membantu mengarahkan penelitian saya,” sambungnya.
Saat ditanya soal raihan predikat wisudawan terbaik, Wiwin mengatakan bahwa dirinya merasa senang. “Tapi di sisi lain saya merasa bahwa ada teman-teman yang lebih pantas mendapatkan predikat itu. Namun pihak kampus tentu memiliki pertimbangan dan indikator untuk memutuskan itu dan saya harus menerimanya,” ucap pria kelahiran Jeneponto, 7 Desember 1997 itu.
Wiwin, memiliki cita-cita menjadi seorang dosen. “Saya termotivasi untuk mengubah mindset masyarakat kampung saya terhadap pendidikan. Saya berasal dari kampung di Kabupaten Jeneponto, yang tidak menaruh perhatian besar pada pendidikan. Banyak orang tua di kampung saya yang langsung menikahkan anaknya walaupun masih menempuh pendidikan atau setelah selesai,” ujar anak kedua dari empat bersaudara itu.
“Banyak di antara mereka yang berpandangan bahwa kuliah hanya buang-buang uang. Terlepas dari masalah finansial, bagi saya pendidikan itu bisa didapatkan walau dari keluarga tidak mampu. Dan hingga saat ini saya terus termotivasi untuk membuktikan bahwa pendidikan itu penting kepada orang-orang di kampung saya, bukan hanya untuk persoalan duniawi tetapi juga akhirat,” tambahnya.
Ke depannya, Wiwin berharap bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dosen. Karena bagi dia, kesuksesan menjadi dosen adalah bukti yang bisa diperlihatkan untuk orang-orang di kampungnya.
“Selain itu, saya juga berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Pascasarjana Strata Tiga (S3),” ungkap anak dari pasangan Jufri dan almarhumah Cinarun itu.
Reporter : Wahyu