PAREPARE, PIJARNEWS.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Jurnalistik Islam (JI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Kuliah Umum untuk mahasiswa baru. Mengambil tema “Menerka Jurnalistik Islam: Gagasan, Praktik dan Masa Depan”, acara ini bertujuan memberi pemahaman dasar tentang prospek karier di bidang jurnalistik.
Kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui aplikasi Zoom, Selasa (9/9/2025), ini menghadirkan narasumber yang merupakan praktisi dan akademisi berpengalaman di dunia jurnalistik. Ketua Prodi Jurnalistik Islam, Nahrul Hayat, mengatakan kegiatan ini penting untuk membekali mahasiswa baru.
“Kuliah Umum ini bertujuan memberi pemahaman dasar tentang keilmuan dan prospek karir Jurnalistik Islam bagi mahasiswa baru, sekaligus menjadi ajang silaturahmi akademik,” ujar Nahrul.
Ia berharap, mahasiswa dapat memahami konteks keilmuan dan kompetensi dasar sejak awal, agar siap menjadi alumni yang berkiprah dalam dunia jurnalistik.

Narasumber, Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph.D., mengatakan Jurnalisme Islam punya peluang besar untuk berkembang menjadi arus utama media. Menurutnya, Jurnalisme Islam tidak terbatas hanya sebagai media dakwah atau alternatif.
“Lihat Al Jazeera, ia mampu menjadi media alternatif bagi CNN. Kuncinya, sepanjang kita independen, suara kita akan mudah diterima. Yang jadi masalah adalah jika pendapat dipengaruhi oleh pendapatan,” tegasnya.
Prof Ismail juga mengingatkan pentingnya menjaga idealisme. “Meski pendapatan sedikit, kalau hati tetap senang, itu tidak menjadi masalah. Hidup di dunia ini sementara, jadi jangan sampai idealisme tergadaikan hanya karena materi,” jelas Ismail.
Ia mendorong mahasiswa Jurnalistik Islam agar aktif berkontribusi di masyarakat, misalnya dengan memanfaatkan teknologi. “Banyak masjid tidak memiliki website. Mahasiswa JI bisa berkolaborasi dengan mahasiswa IT untuk membuat website masjid,” kata Ismail.
Menurutnya, pendirian Jurusan Jurnalistik Islam di bawah Kementerian Agama adalah langkah maju. “Kesempatan ini harus dikelola sebaik mungkin agar Jurnalisme Islam menjadi wadah yang melahirkan profesi baru bagi alumninya,” pungkas Ismail. (*)
Reporter: Faizal Lupphy

















