PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Salah satu komunitas lintas agama, Parepare International Peace Generation (PIPG) turut bersuara terkait Yarusalem. PIPG mendukung sikap tegas pemerintah RI menolak klaim sepihak AS mengakui Yarusalem sebagai ibukota Israel.
“AS mengaku negara demokrasi. Namun sikap presidennya sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai demokrasi. Klaim dan pernyataan Trump (Presiden AS, red) menunjukkan tidak adanya komitmen menciptakan perdamaian di Timur Tengah,” kritik Ketua PIPG, Adi Jaya, Minggu 10/12.
PIPG sendiri merupakan komunitas yang berdiri pada Juli 2016 lalu. Saat ini, anggotanya sudah sekira 30-an orang dari pelbagai latar belakang kepercayaan.
Komunitas ini juga baru saja menuntaskan bazaar di RKS Parepare,pada Sabtu malam, yang digelar sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina. Kegiatan bertajuk #saveyarusalem itu mengajak pengunjung RKS turut menyuarakan dukungan agar pemerintah RI terus menekan AS atas polemik tersebut.
* Sikap KNPI Sulsel
Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel, Imran Eka Saputra juga mendukung sikap RI terkait Yarusalem. “Kalau Erdogan (Presiden Turki, red) bilang bahwa ini batas akhir kesabaran umat muslim, maka saya mengatakan ini batas akhir kesabaran umat manusia yang beragama,” kritik Imran, dilansir Amanah.
“Saya sebagai ketua KNPI Sulsel mengajak semua OKP yang berhimpun di KNPI Sulsel untuk ikut menekan Pemerintah Amerika Serikat melalui narasi,” tambahnya. (amr-ris)