BARRU, PIJARNEWS.COM — Memasuki puncak musim kemarau, distribusi air kerumah-rumah warga berkurang. Plt Dirut PDAM Barru, H.Suheri Made menjelaskan, kurangnya distribusi karena debit air disejumlah titik sumber juga ikut berkurang.
“Penurunan debit air di lima titik sumber air bersih anjlok hingga 15 persen,” kata Suheri kepada PIJAR saat ditemui di kantornya. Jumat 15/9.
Lima titik sumber air tersebut yakni, Waesai dari 50 ltr/detik turun menjadi 45 liter/detik, sementara untuk Marolleng, Waenungnge, Cincingnge, Bempangnge yang memiliki intensitas masing-masing 20 liter/detik turun menjadi 18 liter/detik.
Lebih lanjut, Suheri menambahkan, selain karena berkurangnya debit air di lima titik sumber, faktor lain yang menjadi kendala adalah gangguan pipa bocor.
“Ada tiga titik jaringan Pipa induk PDAM diwilayah Tanete Riaja yang mengalami kebocoran, masing-masing di daerah Jalanru, Cempa, dan Ralla. Namun saat ini kita sudah memperbaikinya,” ungkapnya.
Suheri mengimbau kepada seluruh warga Barru agar bisa menghemat pemakaian air. “Untuk saat ini, karena kita sedang kekurangan, sebaiknya memakai air untuk keperluan yang penting-penting saja,” imbaunya.
Untuk diketahui, data pelanggan saat ini, masing-masing untuk wilayah Mallusetasi sebanyak 500 pelanggan, Soppeng Riaja 300 pelanggan, Tanete Riaja sebanyak 600 pelanggan, Tanete rilau 2500, sedangkan Kota Barru sebanyak 4000 pelanggan, sehingga total pelanggan keseluruhan sebesar 8000 lebih. (fdy/ris)