Pencipta inovasi Jempalik. Foto-foto : Amanah Nur Asiah/Basra
JAKARTA, PIJARNEWS.COM–Saat musim hujan datang, penjemuran pakaian di bawah sinar matahari bakal lebih sulit dilakukan. Tak heran kalau stok pakaian kering jadi menipis dan pilihannya jadi “itu-itu saja”.
Berawal dari masalah klasik ini, tiga mahasiswa program studi D4 Teknik Komputer dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) membuat “Jempalik” atau Jemuran Pakaian Elektrik yang berbasis IoT.
IoT sendiri istilah untuk teknologi yang memungkinkan satu perangkat terhubung ke perangkat apa pun satu sama lain.
Ketiga mahasiswa PENS yang membuat Jempalik adalah Wirayuda Dewandhana, Muflihul Choir dan Dinda Ayu Yunitasari.
Wirayuda salah satu perwakilan tim mengatakan, Jempalik merupakan platform berbasis Internet of Thing (IoT) yang bisa digunakan untuk memantau penjemuran pakaian saat cuaca kurang bersahabat.
“Selain itu, platform ini juga bisa membantu pengguna apabila lalai ketika turun hujan sehingga pakaian yang mereka jemur tidak basah karena hujan,” kata Wira pada Basra, Jumat (3/1/2020) seperti dikutip dari Kumparan.com.
Untuk sistem kerjanya, lanjut Wira, dalam aplikasi tersebut terdapat empat fitur yang dapat membantu pengguna.
Contoh aplikasi Jempalik di mobile.
Pertama fitur data cuaca yang menampilkan data cuaca saat ini sesuai dengan kondisi sekitar secara real time. Kedua fitur untuk kondisi suhu saat ini.
Ketiga adalah fitur untuk menggerakkan jemuran secara manual baik ke tempat yang teduh maupun ke tempat yang terbuka.
“Fitur ini kita tambahkan untuk mempermudah pengguna. sehingga pengguna dapat meletakkan pakaian pada jemuran di tempat yang teduh lalu digerakkan secara manual melalui aplikasi mobile ke tempat yang ada cahaya mataharinya,” jelas Wira.
Terakhir adalah fitur otomatis. Di mana fitur ini sendiri dapat menjaga jemuran pakaian agar tetap terlindungi saat hujan turun.
Selama proses pembuatan, Wira merasakan tantangan dari segi mekanik yang masih gampang putus.
Untuk itu, ke depan ia bersama tim masih akan terus mengembangkan inovasi tersebut agar lebih sempurna. “Karena ini masih dalam bentuk prototype. Jadi masih perlu adanya perbaikan. Keinginan kami ya semoga bisa segera terealisasikan,” pungkasnya. (*)
Sumber: Kumparan.com
Editor: Dian Muhtadiah Hamna