PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Sebuah video beredar di media sosial dan Viral, dalam video tersebut menampakkan sejumlah guru di SMPN 3 Kota Parepare Jl. Jendral Sudirman, Bumi Harapan, Kota Parepare, Sulawesi Selatan menangis.
Selain itu, Guru disekolah tersebut mengeluarkan surat pernyataan menolak kepemimpinan Kepala sekolah (Kepsek) saat ini. Dalam surat pernyataan penolakan itu dilandasi dengan 20 alasan guru atas ketidak nyamanan sikap kepemimpinan kepala sekolah yang dinilai arogan.
“Tidak memperlihatkan sikap sebagai pimpinan yang baik dengan selalu mengeluarkan kata-kata kasar, sering marah dan teriak-teriak memaki guru menggunakan mikropon yang terdengar sampai luar sekolah sehingga guru tidak nyaman dan tertekan berada di sekolah,” tulis salah satu alasan pernyataan penolakan dari guru.
Kepala Sekolah Hartono saat di konfirmasi merespon baik awak media. Hartono menyampaikan permasalahan itu telah dimediasi dua arah oleh Kepala bidang pendidikan dan Kordinator pengawas.
“Kami sudah dimediasi oleh Kepala Pendidikan dasar dan Kordinator pengawas antara guru dan kepsek. Yang membuat kami bingung ini ada polemik lagi ternyata di ruang guru ada teman-teman guru yang histeris mungkin gejolaknya baru terluapkan. Dia tidak bisa pendam akhirnya histeris,” terangnya kepada awak media, Sabtu (13/05/2023).
Hartono mengungkap pada saat kejadian itu, DPRD Kota Parepare telah memediasi pihak Sekolah SMPN 3 Kota Parepare.
“Pada saat itu, Ketua DPRD Kaharuddin memediasi kami kembali untuk meredam polemik ini,” pungkasnya.
Dia menambahkan melalui kesempatan itu. Dirinya memohon maaf terhadap guru atas sikap kepemimpinan yang dilakukannya.
“Saya memohon maaf kepada teman-teman guru kalau jika selama ini cara kepemimpinan, gaya komunikasi dan sikap saya yang dianggap keliru,” katanya.
Olehnya itu. Dirinya mengajak kepada guru untuk bersama-sama kembali membangun citra sekolah, sebab adanya kepercayaan masyarakat menyekolahkan anaknya.
“Saya mengajak teman-teman pada saat itu membangun sekolah kita ini, dimana masyarakat sudah percayakan putra-putrinya untuk menyekolahkan anaknya di SMPN 3 Parepare,” urainya.
Selain itu, Dia mengungkapkan pada hari kamis lalu. Dia bersama para guru mengadakan coffe morning untuk mengeratkan agar terciptanya komunikasi kembali.
“Alhamdulillah hari kamis, sudah tidak ada polemik lagi. Saya sendiri tadi yang pimpin coffe morning dan ternyata sudah tercipta lagi Komunikasi dua arah, dan teman-teman mungkin sudah melupakan kejadian kemarin,” katanya.
Menurutnya dari permasalahan tersebut menjadi kesyukuran dan rezeki bagi dirinya untuk menjadi pemimpin yang lebih baik lagi.
“Sebuah kesyukuran dan sebuah rezeki buat saya karena seandainya tidak ada kejadian seperti ini mungkin tidak ada instrospeksi buat kami, sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih kepada tim media yang datang untuk mengklarifikasi,” tandasnya.(*)
Reporter: Faizal Lupphy