JAKARTA, PIJARNEWS.COM-– Ketua Umum PDI Perjuagan, Megawati Soekarnoputri buka suara terkait isu retaknya hubungan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Memang, Megawati sempat minta pembelaan kepada Jokowi karena dibilang tak serasi lagi.
“Sekarang lagi rame-rame gitu, woah kayaknya antara Pak Jokowi dengan Bu Mega sudah apa dibilangnya itu, tidak serasi lagi. Pinter aja orang yang ngomong,” kata Megawati di Jakarta pada Senin (21/8/2023) dilansir dari viva.co.id
Dengan begitu, Megawati mengadu ke Jokowi tentang isu hubungannya retak. Bahkan, mantan Presiden ke-5 Republik Indonesia ini sempat meminta bantuan kepada Jokowi untuk menjelaskan ke publik terkait hubungannya. “Aku bilang ke Pak Jokowi, eh pak, bapak tuh dibilang udah enggak ini loh, enggak belain saya. Iya loh, bapak udah kesono sini loh. Gitu aja saya kalau manggil dia. Saya lebih tua loh. Saya panggil situ adek karena saya senior, saya mentor,” jelas dia.
Bukan cuma itu, Megawati khawatir dihujat karena menyebut petugas partai. Padahal, Megawati juga sebagai petugas partai dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). “Nanti pasti dibully lagi saya. Lah orang di aturan partai saya ada petugas partai, saya ini petugas partai juga. Loh kok saya ngomong Pak Presiden Jokowi, petugas partai itu waduh pembuliannya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya banyak kritik dan bully-an usai menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai. Padahal, ada alasan khusus dibalik sebutan petugas partai itu.
Hal itu diungkap Megawati saat memberikan sambutan di acara peresmian Kebun Raya Mangrove pertama di Indonesia, tepatnya di Gunung Anyar, Surabaya, Rabu, 26 Juli 2023.
Megawati mulanya mengatakan berdasarkan perundang-undangan, presiden itu diusung oleh partai politik (parpol). Dengan begitu, maka presiden merupakan petugas partai.
Itulah sebabnya, Megawati menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai. Hal ini dikarenakan Jokowi merupakan kader partai yang diusung PDIP menjadi capres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 lalu. (*)
Sumber: Viva.co.id