PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan memuji terobosan Kota Parepare dalam upaya menurunkan stunting.
Di antaranya dengan memperkuat peran Duta Generasi Berencana (Genre) dalam mengkampanyekan gerakan menurunkan stunting dengan menciptakan generasi sehat, kuat, dan cerdas. Kemudian ada Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan terobosan lainnya.
Apresiasi ini diungkap Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel, Shodiqin saat hadir dalam Pembukaan Grand Final Pemilihan Duta Genre Parepare sekaligus dirangkai launching Sekolah Lansia, launching Dashat, penyerahan alat peraga Bina Keluarga Berencana (BKB KIT), hingga pengukuhan Pj Wali Kota Parepare, Akbar Ali sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Keseluruhan prosesi kegiatan itu berlangsung di lapangan tenis indoor, Rumah Jabatan Wali Kota Parepare, Ahad (3/12/2023).
Shodiqin dalam kesempatan itu secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Parepare dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) yang telah berperan aktif dalam menurunkan angka stunting.
“Angka stunting Parepare terdapat penurunan. Diharapkan jumlah anak stunting ini terus berkurang,” harap Shodiqin.
Shodiqin juga berkesempatan mengukuhkan Pj Wali Kota Parepare Akbar Ali sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Usai pengukuhan, Akbar Ali menyampaikan bahwa penurunan stunting merupakan program nasional, sehingga Parepare menjadikan program prioritas, terutama di tahun 2024 nantinya.
Akbar Ali mengungkapkan, angka stunting nasional masih tinggi termasuk di Parepare. Meski di Parepare terdapat penurunan angka stunting namun angkanya masih relatif kecil, sehingga perlu peran bersama untuk menurunkan angka stunting ini.
“Jadi dibutuhkan peran semua pihak. Semua SKPD memiliki peran untuk menurunkan angka stunting. Kita juga akan menggandeng pihak eksternal, seperti ibu Bhayangkari dan pihak lainnya,” kata Akbar Ali.
Akbar Ali berharap, peran semua pihak akan mempercepat pelaksanaan program nasional ini, dan melahirkan generasi berkualitas. Untuk itu, semua harus memperhatikan gizi ibu hamil hingga melahirkan, kemudian asupan gizi bayi hingga remaja.
“Wajib memperhatikan gizi ibu hamil terutama makanan bergizi seperti ikan. Kemudian bagi bayi, diberikan ASI (air susu ibu) yang cukup bagi bayi, hingga pemberian makanan tambahan yang bergizi, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala,” ingat Akbar Ali.
Dia menekankan, program 2024 akan banyak memprioritaskan pencegahan stunting hingga pembinaan kesehatan Lansia (lanjut usia). Program itu dimulai dari pembinaan ibu hamil, bina balita, remaja, hingga bina Lansia.
“Hampir semua program SKPD berorientasi terhadap penurunan dan pencegahan stunting. Seperti Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan dinas lainnya,” ungkap Akbar Ali.
Di akhir sambutannya, Akbar Ali memuji kesuksesan Kepala Dinas PPKB Parepare Amarun Agung Hamka beserta jajarannya menggelar kegiatan ini, yang dinilainya sebagai sebuah terobosan.
“Terima kasih kepada jajaran Dinas PPKB dan panitia yang telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik,” tandas Akbar Ali. (adv/art)