“Usai foto rontgen di hari ke 7, maka hari ke 8, kami diizinkan pulang ke rumah untuk isolasi mandiri. Alasannya, hasil foto rontgen kami berdua sudah bagus. Beda saat kami baru masuk ke ruang isolasi. Sebelum pulang ke rumah, perawat memberi kami obat dan vitamin. Juga kami sempat difoto sebagai bukti pernah dirawat di ruang isolasi. Tak ada pembayaran. Seluruhnya serba gratis,” urai lelaki yang bermukim di Kecamatan Ujung.
Informasi yang diperoleh FN, bagi penyintas Covid-19 tak diwajibkan lagi ikut vaksin. Sebab kabarnya sudah terbentuk antibodi-nya.
Karena itu, FN mengajak warga yang kondisi kesehatannya kurang baik di masa pandemi untuk datang memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekat. “Jangan takut memeriksakan diri ke puskesmas, rumah sakit atau dokter keluarga anda. Jika cepat ditangani, maka cepat juga pemulihan kesehatannya. Sebab wabah Covid-19 ini belum mereda,” ajak FN.
Kordinator Satgas Covid-19 RSUD Andi Makkasau, Hj Sri Umi Wahyuni mengatakan, pelayanan screening Covid-19 dibuka pada pagi hingga menjelang siang. Itu dilakukan setiap hari kerja yakni Senin hingga Jumat.
Umi mengatakan, warga yang datang ke tenda screening berkisar 20 hingga 30 orang setiap hari kerja. “Umumnya warga yang kurang sehat datang secara sukarela memeriksakan diri. Mereka meminta dilakukan rapid tes, rapid antigen atau swab. Sebagian lainnya, hendak melakukan perjalanan ke luar kota,” kata Umi.
Menurut Umi, bagi warga yang hasil pemeriksaan rapid tes dan rapid antigennya reaktif, maka langsung diarahkan untuk swab test. Warga tersebut juga dilarang berangkat ke luar kota atau isolasi mandiri di rumahnya.
“Jika ada warga yang reaktif dan tanpa gejala, maka kami langsung lakukan tes swab PCR. Sambil menunggu hasil laboratorium dari Makassar, maka kami imbau untuk isolasi mandiri (Isman, red) di rumahnya,” kata Umi kepada PIJARNEWS.COM, Selasa (29/12) lalu.
Namun jika warga yang hasil pemeriksaannya reaktif lalu dibarengi kondisi keadaan umumnya (KU-nya) menurun, lanjut Umi, maka disarankan masuk ke ruang isolasi RSUD Andi Makkasau.
“Selama berada di ruang isolasi, pasien akan diberi obat anti virus dan vitamin. Serta setiap hari dipantau oleh perawat dan dokter. Kami menginginkan warga bisa sembuh dari serangan virus Covid-19 ini,” kata Umi.