PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Puluhan jamaah travel umroh PT Farhan Surya Indah (FSI) telah tiba di Madinah Al Munawarah. Mereka sebelumnya berangkat dari Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar menuju Madinah, Arab Saudi, Kamis (6/2/2020).
Travel yang dipimpin Ustadz Mujahiddin Syafri tersebut didirikan tahun 2017 lalu dan berkantor di Jalan Mattirotasi, Kota Parepare, Sulawesi Selatan.
Sebelumnya, Mujahiddin bergabung bersama salah satu travel umroh dan haji ternama di Kota Parepare. Ia lama bergabung dengan travel haji dan umroh tersebut. Namun kini, Mujahiddin sudah menjalankan sendiri travelnya.
“Doakan, semoga diberi kemudahan menjalankan sendiri travel umroh ini,” ujar Ustadz Muja–sapaan akrab Mujahiddin kepada Pijarnews, baru-baru ini.
Berbekal pengalaman dan pengetahuannya membimbing jamaah haji dan umroh belasan tahun, alumni Kairo Mesir itu kini sedang berada di Tanah Suci Madinah Almunawwarah. Ia bersama puluhan jamaah Travel Farhan yang dipimpinnya.
“Bismillah, Alhamdulillah Flight to Madina bersama PT Farhan dengan No Izin Umrah 329 Tahun 2017, paket 13 hari. Doata semua semoga perjalanan kami lancar 100 persen tanpa kekurangan apapun,” tulis Ustadz Muja di dinding Facebooknya dan menampilkan sejumlah foto-foto.
Ratusan mention like dan puluhan komentar pun menghiasi dinding facebooknya. Maklum, ribuan jamaah umroh dan ratusan jamaah haji asal Sulsel pernah dibimbingnya.
Salah satu akun FB, Hj Karmila Arifin menulis komentar,”Alhamdulillah sudah berdiri sendiri maki Uztas, semoga sukses ki ke depannya dan selamanya. Aamiin.”
Ustadz Muja sendiri pernah membimbing penulis saat menunaikan ibadah umroh awal tahun 2019 lalu melalui travel PT An Nur Maarif. Saat itu penulis berangkat bersama ayah, Haji Anwar. Catatan penulis, Ustadz Muja memang ahli dalam mengurus jamaah. Ia sangat detail berkordinasi dan memperhatikan kebutuhan jamaah yang dibimbingnya. Selain itu, penulis bersama ayah sempat diberi ole-ole kurma madu dua dus saat berada di Jeddah. Itu diberikan sebelum penulis pulang ke tanah air. Sebab saat itu, Ustadz Muja belum diizinkan pulang ke Makassar karena harus mendampingi lagi jamaah lainnya.
Saat smartphone penulis diduga tercecer di salah satu hotel di Makkah, Ustadz Muja juga terus memberi semangat dan membantu mencari serta berkoordinasi dengan pengelola hotel. Setelah tiga hari tercecer, Ustadz Muja akhirnya berkunjung ke kamar hotel sambil terus menyemangati saya untuk mencari ponsel tersebut. Ia terus memberi semangat dan meminta kepada penulis untuk berdoa dan beristigfar. Ia juga meminta penulis untuk mencari di bawah kolong tempat tidur. Hasilnya, setelah digeledah, akhirnya Smartphone tersebut ditemukan di bawah kolong tempat tidur dalam keadaan off karena baterainya sudah habis. Diduga saat penulis tidur, tak terasa smartphone tersebut jatuh. Padahal penulis memperkirakan smartphone tersebut tercecer di sekitar lobi hotel.
Nah, dengan adanya travel baru Ustadz Muja, penulis berharap dan berdoa kepada Allah SWT semoga bisa dijalankan dengan amanah dalam membimbing jamaah di tanah suci Makkah dan Madinah. (*)
Penulis : Alfiansyah Anwar