PAREPARE, PIJARNEWS.COM- Pemadaman listrik bergilir yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh kurangnya suplai air ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akibat kemarau, hal itu diungkapkan Muhajir, Manajer PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Mattirotasi Parepare, saat ditemui tim Pijarnews.com, Senin (30/10/2023).
Muhajir menjelaskan, ULP dinaungi oleh kantor induk. Artinya di PLN terdapat pembangkitan, transmisi dan distribusi. Sedangkan terkait pemeliharaan infrastruktur terdapat dipembangkitan. Diungkapkan Muhajir yang menjadi kendala saat ini, sehingga menyebabkan pemadaman listrik hal itu terjadi karena adanya pemeliharaan. Dan kendala utamanya adalah kurangnya suplai air ke PLTA akibat kemarau.
“Disini yang menjadi kendala saat ini terjadi pemadaman karna musim kekeringan, sehingga air yang harusnya penggerak utama di PLTA berkurang, inflow air disana berkurang, sehingga mengakibatkan suplai PLTAnya juga tidak maksimal,” ucapnya.
Muhajir menambahkan, musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan suplai PLTA yang ada di Sulawesi Selatan, Barat dan Tenggara menjadi berkurang.
“Yang tadinya kapasitasnya 850mw itu hanya bisa mensuplai kurang lebih 200mw, kami juga mempunyai cadangan 300mw, nah sisanya inilah yang terpaksa dilakukan manajemen beban,” ungkapnya.
Mesin-mesin pembangkit tenaga saat ini lanjutnya juga sudah jatuh tempo jadwal pemeliharaannya, sehingga terpaksa tidak dilakukan pemeliharaan terlebih dahulu.
“Pemeliharaan infrastruktur dan mesin pembangkit lainnya kami masih tunda, sampai PLTA ini kembali optimal, di saat PLTA sudah kembali optimal mungkin kita baru bisa melakukan kembali pemeliharaan secara bertahap, karena apabila dilakukan sekaligus pasti akan ada yang padam lagi,” katanya.
Terkait dispensasi, kata Muhajir terlebih dahulu harus melihat apa yang menjadi penyebab terjadinya pemadaman dan tergantung dari kondisi alam. Sedangkan untuk konpensasi bisa di kendalikan oleh PLN, perawatan dan material.
Muhajir berharap semoga musim kemarau cepat berlalu, sehingga PLTA bisa maksimal dan layanan kembali normal.
Reporter : Yusran & Rahmiani Basri (Mahasiswa PPL STAIN Majene)