PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Wakil Ketua 1 DPRD Parepare Rahmat Sjamsu Alam turut angkat bicara mengenai kondisi Pasar Lakessi. Pasar ‘terbesar’ di Parepare itu sepi pengunjung, utamanya diarea dalam pasar.
Ato -sapaan Rahmat-mengatakan, persoalan pasar Lakessi hanya bisa terselesaikan jika walikota serius menanganinya. Pasalnya, keluhan pedagang sudah berulang kali ia dengar.
“Keluhan dari pedagang selalu saya dengar, karena saya sering kesana. Persoalan di Pasar Lakessi, adalah salah satu tugas utama walikota terpilih nantinya. Karena hanya kepala daerah yang bisa selesaikan langsung,” tegasnya.
Anggota Komisi III, Heri Ahmadi menambahkan, salah satu dari sekian banyak masalah didalam pasar adalah kepemilikan kios. Ada satu orang memiliki 3 hingga 4 unit kios. “Itulah sebabnya, banyaknya kios-kios didalam itu yang tutup,” katanya.
“Harus ada ketegasan dari Kepala UPTD Pasar, untuk menindak tegas pemilik yang punya banyak kios. Misalkan kalau tidak buka sampai beberapa hari, maka akan ditarik. Bagaimanapun itu aset,” tandasnya.
Sebelumnya, keluhan pedagang makin kencang saja terdengar seiring penurunan penghasilan mereka. Jika dahulu mereka bisa memperoleh Rp500ribu – Rp700ribu per hari, kini bahkan hanya Rp200ribu – Rp300ribu per hari. (mul/ris)