MAKASSAR, PIJARNEWS.COM— Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI) Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja dan Orientasi Pengurus di Aula Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu (10/2/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh 13 orang pengurus AGBSI Sulsel yang berasal dari Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros, Takalar, dan Jeneponto.
Bahkan dua orang pengurus dari Kota Palopo dan Kab. Enrekang juga menyempatkan diri untuk hadir. Pengurus yang lain pun turut berpastisipasi secara daring.
Sekretaris AGBSI Sulsel, Suparmin, bertindak sebagai pemandu acara memulai kegiatan dengan mempersilakan Ketua AGBSI Sulsel, Ronisalassa menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, dia menekankan pentingnya rapat kerja dan orientasi pengurus untuk menyusun program kerja dan meningkatkan kinerja organisasi.
Selanjutnya, Ketua AGBSI Pusat yang diwakili oleh Suwarsono menyampaikan arahan kepada pengurus AGBSI Sulsel agar organisasi ini senantiasa mengambil peran dalam meningkatkan kualitas guru bahasa dan sastra Indonesia dengan melakukan pelatihan guru, seminar, dan kegiatan lain yang dapat meningkatkan kapasitas pendidik.
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Dr. Ganjar Harimansyah, turut menyampaikan sambutan secara daring dalam kegiatan tersebut. Ganjar menyatakan, Balai Bahasa Sulawesi Selatan siap mendukung program kerja AGBSI Sulsel. Ganjar yang sedang berada di Semarang pun mengharapan agar AGBSI Sulawesi Selatan terus mendorong profesionalisme guru, baik dari aspek keilmuan, kualitas pembelajaran, maupun tanggung jawab sosial.
Bahkan, AGBSI diharapkan menjadi “motor pendorong inspirasi” para guru Bahasa dan Sastra Indonesia dengan pola 50:30:20 (50% menjadi tempat kerja dan berbagi praktik baik, 30% sebagai media dan sarana pelatihan para guru, dan 20% menjadi tempat “curhat” bagi guru dalam menyampaikan aspirasi dan kebutuhannya.
Adapun hasil rumusan program kerja AGBSI selama satu tahun, yakni webinar penyusunan modul, penyusunan dan sosialisai kode etik guru, digitalisasi pembelajaran, kemaha bahasa dan sastra, serta kampanye pengarusutamaan bahasa Indonesia melalui media sosial. (rls)