BARRU, PIJARNEWS.COM — Bupati Barru Suardi Saleh geram setelah mengetahui salah satu PNS-nya terlibat kasus penculikan balita 18 bulan di Makassar.
“Terus terang saya kesal dengan perbuatannya. Masa ada ASN terlibat seperti itu,” kata Suardi kepada PIJAR. Rabu (10/1).
Dia mengaku kecewa dan menyayangkan sikap yang dilakukan Yusfikar. Baginya, Aparatur Sipil Negara (ASN) harus jadi panutan, bukan terlibat kasus kriminal.
“PNS harus jadi teladan bagi masyarakat, bukan malah mengambil jalan pintas (menculik) seperti itu,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mantan Kadis PU Maros dan Pinrang itu mengisyaratkan akan memberikan sanksi sesuai ketentuan kepada Yusfikar.
“Kita lihat dulu perkembangannya. Saat inikan dia (Yusfikar) masih menjalani proses. Namun yang jelas kita sudah siapkan sanksi berat bagi dia,” jelasnya.
Sebelumnya, tiga pelaku penculikan balita bernama Hanum mejalankan aksinya di rumah korban, Komplek perumahan UNM, Kecamatan Rappocini, Makassar, pada Selasa (9/1).
Dari aksi itu, polisi membekuk empat pelaku. Antara lain, Reza, Ayu Yuliasri, Anwar, dan otak penculikan Yusfikar. (fnd/asw)