MAKASSAR, PIJARNEWS.COM–Pimpinan Redaksi (Pimred) Pijarnews.com, Dian Muhtadiah Hamna, berbagi tips pada pelatihan Public Speaking dan Presentation Skill pada lingkup Universitas Bosowa (Unibos), di Langoe Gedung 1 pada Senin (14/11/2022).
Peserta kegiatan tersebut merupakan para kepala tata usaha dan staff serta staff vice rektor dan lembaga di lingkup Unibos.
Dian Muhtadiah Hamna yang juga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) tersebut, mengatakan terdapat tujuh dasar public speaking yang harus dimiliki public speaker.
Tujuh dasar sebutnya, yakni percaya diri, membangun maindset, rileks (santai), melakukan eye contac, berbicara dengan jelas, mengunakan bahasa baik dan sopan, kenali bahasa tubuh negatif, dan latihan materi.
Menurutnya, hal pertama yang perlu diperhatikan seorang public speaker adalah kepercayaan diri.
Kepercayaan diri kata dia, bisa dibangun oleh masing-masing orang, sebab katanya dalam diri seseorang memiliki bibit-bibit kepemimpinan yang dapat membangun percaya diri seseorang.
“Dalam diri sudah ada bibit-bibit kepemimpinan, bagaimana kita menumbuhkan dalam diri kita rasa percaya diri,” jelasnya.
Ia menyampaikan salah satu tips dalam membangkitkan kepercayaan diri yakni dengan mengidentifikasi prestasi dan hal-hal positif dalam diri dan pikiran.
Dengan berpikir positif lanjutnya, itu bisa membangun rasa percaya diri dalam tiap individu.
Menurutnya semua orang memiliki prestasi dan hal-hal positif serta pengalaman hebat yang pernah diraih, dengan itu mampu meningkatkan rasa percaya diri.
“Jadi memang salah satu kiat untuk membangun percaya diri yakni mengingat-ingat pencapaian dan hal-hal hebat yang sudah kita raih,” paparnya.
Adapun hal yang lain perlu diperhatikan yakni maindset, ia menilai membangun mindset positif terhadap public speaking merupakan salah satu hal yang bisa membangkitkan rasa percaya diri.
Sikap rileks (santai) juga perlu dimiliki public speaker sebab mempengaruhi penampilan dalam public speaking.
Beberapa orang memiliki cara tersendiri dalam mengatasi kegelisahannya dalam public speaking tutur Dian, namun baginya ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk membuat orang jadi rileks sebelum berpublic speaking yakni diantaranya meminta support dari orang-orang terdekat, ngopi sebelum tampil atau mengunyah permen.
Sementara itu hal penting lainnya yakni, melakukan eye contac (kontak mata) kepada audiensi. Menurutnya pembicara yang baik adalah mereka yang melakukan interaksi dalam public speakingnya.
Menjadi Public Speaker yang baik dan handal itu juga didukung artikulasi atau bahasa yang jelas.
Sebab, bahasa yang jelas menentukan penerimaan pesan audiens terhadap materi yang disampaikan, “Supaya bahasa kita jelas maka jangan terlalu cepat berbicara dan jangan terlalu lambat berbicara,” terangnya.
Tidak hanya itu public speaker juga harus mengunakan kalimat baik dan sopan, bukan kalimat provokatif yang mengundang kerusuhan baik itu sara, body shaming dan pornografi.
Selain itu agar performa (pempilan) seorang public speaker baik, katanya perlu mengetahui bahasa tubuh negatif, seperti garuk-garuk kuping dan garuk-garuk kepala. “Itu bisa mengurangi performa seseorang dalam berpublic speaking,” ujarnya.
Latihan juga penting jelasnya, ia menilai kadangkala seorang public speaker menyampaikan materi dengan gagap dan tidak terstruktur karena tidak memiliki persiapan.
Adapun persiapan yang harus dilakukan seorang public speaker yakni mempersiapkan materi dan melatih presentasi berkali-kali untuk meningkatkan kepercayaan dirinya.
Pantauan pijarnews.com, peserta pelatihan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut dengan mengikuti latihan presentasi secara langsung didepan umum.
Salah seorang peserta pelatihan yang juga Kepala tata usaha (KTU) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unibos, Gazali memuji kegiatan tersebut sebab mendapatkan banyak hikmah.
“Bagus, ada beberapa hikmah yang kita dapat,” ungkap Gazali saat diwawancarai.
Adapun beberapa hikmah yang didapat kata Gazali, yakni, pengalaman berbicara didepan orang banyak dan ada ilmu didapat. Ia menilai, melalui kegiatan tersebut dapat memberikan perubahan baginya.
“Tentu ada Karena awalnya ragu sekarang bisa bicara,” tutupnya.
Reporter : Sucipto Al-Muhaimin