POLMAN, PIJARNEWS.COM — Tiga tahun lalu, tak ada yang menyangka dan mengenal Pesantren Al-Risalah Batetangnga, Kabupaten Polman, Provinsi Sulawesi Barat. Sebab
tahun 2015 lalu tersebut, tepatnya 19 Agustus, Pesantren Al-Risalah baru didirikan secara resmi oleh Yayasan Harisah Al-Gifary.
Walau baru seumur jagung, Pesantren Al-Risalah berlari kencang melakukan perbaikan dalam segala hal. Mulai dari pembangunan infrastruktur penunjang yang cukup memadai hingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Bahkan tahun 2018 lalu, pesantren ini berhasil melebarkan sayap dengan mendirikan pesantren khusus putri, termasuk peningkatan kualitas pembelajaran. Hingga saat ini, santri Pesantren al-Risalah sudah mencapai 500 orang. Pesantren ini sudah terakreditasi B untuk tingkat Madrasah Aliah (MA) dan C untuk tingkat Madrasah Ibtidayyah (MI). Padahal, keduanya belum memiliki alumni.
Dalam hal prestasi, Pesantren Al-Risalah berhasil melakukan beberapa pencapaian yang begitu
cepat. Biasaya dalam waktu sesingkat itu, pesantren-pesantren yang baru didirikan masih fokus pada pembangunan dan perekrutan santri atau siswa yang mondok.
Namun lain halnya dengan Pesantren Al-Risalah. Meski terbilang pesantren baru, akan tetapi pesantren tersebut sudah memiliki segudang prestasi yang membanggakan seperti lomba keagamaan, olahraga, seni, dan lain sebagainya.
Hal ini terbukti di tahun pertama berdiri. Pesantren Al-Risalah disamping fokus pada perbaikan sarana prasarana, namun sudah mampu berprestasi dengan mempersembahkan tropi pertama dengan segala keterbatasan mereka yakni Juara Harapan 1 Gerak Jalan HUT RI Ke 71 tingkat Kecamatan di tahun 2016.
Meski hanya sebagai juara harapan, hal ini membuktikan keseriusan pesantren ini dalam mencetak santri yang berprestasi dan berkompeten.
Di tahun kedua (2017), berbagai prestasi mulai diraih oleh pesantren tersebut. Tercatat sekitar 8 prestasi bergengsi/piala yang mampu dideretkan di gudang tropynya. Yakni Juara 1 Tingkat Wustha dan Juara 1 Tingkat MA Futsal se-Kec Binuang, Juara 3 Liga Santri Nusantara Region Sulselbar, Juara 2 MQK Bidang Nahwu Nazham Al-Jurumiyah (Putra), Juara 3 MQK Nahwu Matan Al-Jurumiyah dan Juara 3 MQK Bidang hadis syarah Al-Arbain (Putra) se Provinsi Sulbar, Juara 3 Pidato Bahasa Inggris AKSIOMA Polman dan Juara
2 Hafidz 20 Juz. STQ VII Tingkat Sulbar.
Di tahun ketiganya (2018) pundi-pundi prestasi semakin meningkat dan kian nyaman bermukim di pesantren yang dikelola keluarga almarhum Haji Bedong ini. Sekitar 9 tropy kembali berhasil mereka rebut, yakni Juara 1 DEFILE, Juara 2 (Putra) Pidato Bahasa Inggris, dan Juara 3 (Putra) Pidato Bahasa Arab KKN MAN 2 Polewali se-Kabupaten Polman, Juara Terbaik 1 Hafidz Golongan 30 Juz MTQ Tingkat Kabupaten Polman, Juara 2 Pidato Bahasa Inggris Tingkat SMA/MA se-Sulsel, Juara Harapan 3 Pinering Nusantara PPSN Ke-5 (Nasional), Juara 1 Festival 3K (Kebersihan, Kerapihan, Ketertiban) PPSN Ke-5 di Jambi (Nasional), Juara Pangkalan Favorit Tingkat MA Kemah Lomba Pramuka Madrasah (KEMBARA) Ke-7 (Nasional), dan Juara 1 Matematika KSM Tingkat Kabupaten.
Tidak sampai disitu saja, di awal tahun 2019 ini mereka kembali memboyong beberapa penghargaan bergengsi pada Acara Lomba Baca Kitab atau MQK di Kabupaten Polman. Enam dari delapan santri yang diutus berhasil menyabet piala dari beberapa cabang yakni Juara 1 Bidang Fiqih Fathul Qarib (Muhammad Ikram Idris bin M. Idris), Juara 1 Bid. Nahwu Matan Al-Jurumiyah (Fadil Hasyim Bin Muhammad Ali), Juara 2 Bid. Tauhid Aqidatul Awam (M. Aksha Bin Muhalis), Juara 3 Bid. Nahwu Al-Imrithy (Muhammad Yusri Bin Sahabuddin), Juara 1 Bid. Fiqih Safinah An-Naja (Muh. Rifki Al-Baihaky Bin Hasan AR), Juara 3 Bid. Nahwu Matan Al-Jurumiyah (Muh. Misbahul Islam).
Meski terbilang pesantren baru, tapi pesantren ini telah banyak dikunjungi oleh tokoh-tokoh penting. Mulai dari Wakil Bupati Polman, Ketua DPRD Polman, hingga Gubernur Provinsi Sulbar pernah melakukan kunjungan sebanyak tiga kali.
Selain itu, pejabat dilingkup Kementerian Agama pun
sering mengunjungi pesantren ini. Dari Kasubdit Akademik Diktis Kemenag Pusat hingga Sekretaris Dirjen Pendis Kemenag Pusat.
Bukan hanya itu, Ketua STAIN Majene dan Rektor IAIN Parepare pernah menginjakkan kaki di pesantren ini. Bahkan pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 2019, tak tanggung-tanggung pesantren ini menghadirkan Ustadz Kondang Nasional yakni Ustadz Das’ad Latif untuk membawakan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW.
Itulah sederet prestasi bergengsi berhasil diboyong ke pesantren yang baru seumur jagung ini. Siapa sangka Pesantren Al-Risalah kini menjadi pusat perhatian, pesantren naru yang mampu bersaing dan berlomba dengan pesantren-pesantren ternama se Sulselbar, khususnya di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Bahkan bisa jadi di luar dugaan sebagian orang.
Keberhasilan ini tidak dapat dilepaskan dari kerjasama semua komponen Pesantren Al-Risalah, terkhusus almarhum Haji Bedong dan Hajjah Harisah, seorang petani gula aren (Pa’ggolla, red) yang berhasil melahirkan putra-putri yang bisa bermanfaat pada agama dan khalayak sesuai
dengan slogan Pesantren Anfa’uhum linnas (maksimal dalam bermanfaat kepada sesama). Diyakini dengan seyakin-yakinnya bahwa keberhasilan itu buah dari usaha keras dan ketekunan yang tinggi serta doa yang tulus dari kedua orang tuanya, sehingga bisa meraih cita-cita dan menjadi motivasi bahwa siapapun (meski anak Pa’golla, red) bisa berhasil jika disertai dengan doa dan usaha maksimal. (*)
Citizen Report : Marlin
Editor : Alfiansyah Anwar