PAREPARE, PIJARNEWS.COM–Lembaga Dakwah Mahasiswa (LDM) Al-Madani IAIN Parepare menggelar kegiatan Workshop Peningkatan Sumber Daya Mahasiswa dan Fiqih Ibadah di Aula Serbaguna IAIN Parepare, Sabtu (21/5/2022).
Kegiatan yang mengangkat tema ” Membentuk SDM yang Berkompeten dalam Bidang Administrasi dan Mampu Mentajhizul Mayit” tersebut dihadiri Rektor IAIN Parepare Dr. K. Hannani, M. Ag, pembina harian yang di wakili oleh Yusran S.H, Senat Mahasiswa (SEMA) Institut, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut, perwakilan lembaga kemahasiswaan, pengurus, serta peserta dan akan berlangsung hingga 28 Mei mendatang.
Nurdin Ketua Umum LDM Al-Madani dalam sambutannya menyampaikan pengurus sangat berinisiatif melaksanakan kegiatan ini sebagai bentuk pengembangan kader khususnya dibidang administrasi dan mentajhizul mayit.
“Saya berharap adik-adik peserta betul-betul mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh kemudian memperlihatkan kemampuannya dibidang ini nantinya,” harapnya.
Wakil Ketua DEMA-I IAIN Parepare Andi Muh. Rismal mengatakan, sebagai mahasiswa yang aktif dalam organisasi sudah selayaknya kader mampu menguasai administrasi dalam lembaga, kegiatan mentajhizul mayit menurutnya penting karena sangat dibutuhkan saat mengabdi pada masyarakat.
“Kami merasa setiap generasi harus mampu mengurus jenazah karena kita senantiasa diperhadapkan hal tersebut saat terjun dimasyarakat,” ujarnya.
Sementara itu rektor IAIN Parepare Hannani dalam sambutannya selain memberi pesan bahwa organisasi akan kacau-balau ketika administrasinya tidak jelas, suatu lembaga harus memiliki adminstrasi yang baik, terstruktur, terencana, dan berjenjang.
“Lembaga harus memahami administrasi dengan baik melalui empat unsur manajemen yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating, dan Controling),” ujar Hannani.
Menjadi mubaligh lanjutnya tidak hanya melalui ceramah di masjid-masjid, tetapi juga dilakukan secara konseptual seperti tulisan artikel yang berbau dakwah dan juga konten kreator di YouTube.
“Buatlah perencanaan yang matang, terstruktur, jelas dan upayakan meningkatkan SDM lembaga tidak hanya melalui dakwah namun juga mengedepankan penguasaan teknologi atau media sosial,” tutup Hannani. (*)
Penulis : Wahyuddin