MAKASSAR, PIJARNEWS.COM — Peran perempuan sekarang tidak lagi terbatas pada ruang domestik. Perempuan makin mendapat ruang untuk berkreasi. Bahkan, peran perempuan terbukti sangat penting dalam menggerakkan sektor pertanian.
Peranan tersebut tidak lagi sekadar mendukung suami, menyiapkan sarapan sebelum turun ke sawah. Akan tetapi, perempuan juga aktif dan terlibat langsung dalam meningkatkan produktivitas di sektor pertanian secara luas.
Itu terbukti di Luwu Utara. Salah seorang ibu rumah tangga asal Rongkong, Tana Masakke, Hastuti. Ia menjadi penggerak ibu-ibu di wilayahnya untuk turut bercocok tanam. Hasilnya, tidak hanya bisa dinikmati untuk konsumsi rumah tangga. Akan tetapi juga sudah bisa meningkatkan pendapatan keluarga.
Kiprah Hastuti mendapat perhatian pemerintah. Pada peringatan Hari Kartini, 21 April 2022, ia mendapat penghargaan atas inisiatifnya tersebut. Hastuti menerima penghargaan karena sebagai perempuan berjasa dan berprestasi di bidang pertanian.
Penyerahan penghargaan dari Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) itu dilaksanakan di Baruga Patingalloang Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan, Naoemi Octarina yang hadir bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, menyerahkan penghargaan.
Hastuti tidak ada hadir sendiri. Ada Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani yang hadir mendampingi bersama Ketua TP PKK Kabupaten Luwu Utara, Rahma Nursaid.
“Terima kasih Bu Hastuti yang sudah menginspirasi dan mengedukasi ibu-ibu dalam menggerakkan sektor pertanian,” Indah usai penyerahan penghargaan.
Hastuti pun balik berterima kasih. Kata dia, kiprahnya tidak lepas dari perhatian Pemda, khususnya Bupati Luwu Utara.
“Saya berada di sini menerima penghargaan karena pembinaan ibu bupati bersama ibu ketua Tim Penggerak PKK, kepala pemberdayaan perempuan, dan penyuluh pertanian yang bekerjasama membina kami ibu-ibu petani yang ada di desa,” terang Hastuti yang hadir mengenakan pakaian adat Rongkong.
Menurut Hastuti yang juga Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Puncak Lestari Desa Rinding Allo, Rongkong, lahan pekarangan di desa sangat luas sehingga Ia bersama ibu-ibu petani melakukan budidaya tanaman holtikultura sejak 2008 hingga saat ini. (*/adv)