PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengklaim pihaknya terus menggencarkan pelbagai upaya dalam menekan inflasi.
Demikian, dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Parepare Muhammad Husni Syam kepada wartawan.
“Kami melakukan upaya, saya kira sama yang dilakukan di daerah lain. Seperti gerakan pasar murah, peninjuan pasar, peninjauan harga dan kerjasama dengan daerah penghasil,” bebernya, Kamis (5/9/2024).
Dari pelbagai upaya yang dilakukan tersebut, Husni meyakini, upaya yang dilakukan Pemkot dapat berpengaruh dengan pengendalian inflasi karena komoditas seperti cabai dapat menurun.
“Iya, berpengaruh lah pasti. Beberapa harga sudah turun terutama cabai,” terangnya.
Dia menambahkan, Pemkot tidak menemukan kendala selama pengendalian inflasi. Bahkan, Husni menegaskan pelbagai upaya pengendalian inflasi rutin dilakukan.
“Tidak ada kendala, karena kita sudah lakukan semua dan juga berupaya terus menerus. Insyaallah, pasti akan berjalan terus (menekan inflasi), memang ada masa masanya,” paparnya.
“Kita upayakanlah turun (angka inflasi) pada saat (periode) berikutnya,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) merilis angka inflasi tahunan atau _year on year (yoy)_ Kota Parepare menjadi tertinggi di Sulsel. Salah satu pemicunya terjadinya inflasi di bulan Agustus kemarin dengan adanya kenaikan tarif parkir.
“Angka inflasi meningkat karena adanya kenaikan harga yang diatur oleh pemerintah, kenaikan harga tersebut seperti tarif parkir dan tarif rumah sakit, serta emas perhiasan,” terang Kepala BPS Parepare Suparno Pani kepada wartawan, Kamis (5/9/2024).
Parno mengungkap peer Agustus 2024 kemarin, inflasi Parepare menembus angka sebesar 2,22 persen. Sebelumnya, angka inflasi Parepare juga sama dengan saat ini yakni 2,22 persen.
“Namun, sebelumnya tidak menjadi yang tertinggi di Sulsel,” pungkasnya.(*)
Reporter: Faizal Lupphy