PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Kuliah sambil kerja ternyata bisa dilakoni Asriadi Arifin hingga dinobatkan jadi wisudawan terbaik di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Sulawesi Selatan.
Pria kelahiran Kessie, Pinrang 7 April 1996 ini meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4.00 dengan masa pendidikan 3 tahun 9 bulan. Asriadi sendiri merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Perbankan Syariah.
Asriadi menjadi satu diantara 511 mahasiswa yang secara resmi menyandang gelar sarjana dari kampus yang sebelumnya bernama STAIN Parepare.
Dengan perolehan nilai dengan pujian tersebut, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan memberikan cendera mata kepada Asriadi Arifin di Auditorium Baru, Kamis 21 Februari 2019.
Bagaimana tipsnya sehingga Asriadi Arifin bisa jadi wisudawan terbaik? Menurut Asriadi, salah satu kuncinya adalah mampu mengatur waktu antara kuliah dan bekerja sebagai pelayan warkop.
Rutinitas sehari-hari selain kuliah, ia isi dengan mencari uang demi biaya kuliah. Asriadi menceritakan kisahnya saat awal mendaftar menjadi mahasiswa baru. Saat itu, orang tuanya menentang Asriadi untuk lanjut kuliah. “Saat itu, mungkin orang tua saya belum memahami pentingnya pendidikan,” tuturnya.
Ia kemudian meminjam uang Rp750 ribu kepada orang tuanya kemudian mendaftar kuliah di STAIN Parepare. Di tengah perkuliahan, Asriadi kesulitan keuangan membiayai kuliahnya. Ia kemudian bekerja sebagai pendekor pelaminan pengantin. Uang hasil kerjanya tersebut kemudian dipakai untuk biaya kehidupan sehari-hari, sambil menabung biaya kuliah semester satu dan dua.
Jiwa wirausahanya kemudian muncul saat kuliah. Di sela-sela perkuliahan, ia kemudian memproduksi minuman softdrink pada siang hari dan malam harinya bekerja sebagai pelayan di salah satu warung kopi. Aktivitas sebagai pelayan ini dijalani selama dua tahun.
Siang dimanfaatkan untuk kuliah dan malam hari digunakan bekerja di warung kopi. “Saya sangat bersyukur karena doa saya yang ingin melanjutkan pendidikan diijabah oleh Allah.
Karena itu, saya percaya bahwa harapan yang dilandaskan keyakinan akan mudah dikabulkan oleh Allah,” kata Asriadi kepada tim media dan publikasi Wisuda IAIN Parepare, baru-baru ini.
Seiring perkembangan waktu, kini Asriadi merintis usaha barunya yakni usaha Homecoco dan Green Tea Latte. “Saya menjalankan usaha ini sudah setengah tahun bersama rekan bisnis,” terangnya.
Menurut Asriady, tanggal 1 Juli 2018 lalu ia telah menikahi rekan bisnisnya tersebut. “Alhamdulillah dia yang menemani saya hingga saya seperti ini,” tutupnya. Kelulusan dengan nilai terbaik ini ia persembahkan untuk keluarga yang selalu mendukungnya.
Asriadi Arifin yang merupakan wisudawan IAIN Angkatan Pertama 2019 memutuskan menikah
sebelum di wisuda. Asriadi mengatakan, dirinya menikah 1 Juli 2018 dan yudisium 29 Juni 2018. “Jadi tiga hari saja usai yudisium saya menikahi perempuan pujaan,” tutur dia.
Ia mengakui beberapa orang sempat bertanya alasan menikah muda dari pada mengejar karier.
“Beberapa orang bertanya kenapa cepat menikah, saya bilang ini mungkin salah satu komitmen saya dari awal. Saya memang pernah berkomitmen dalam hati, jika saya ditakdirkan selesai diawal waktu, Insya Allah saya ingin menikah secepatnya,” ujar Asriadi dilansir tribunnews.
Ia mengaku lebih kepada pemenuhan sunnatullah. “Masalah rejeki dan karier, biarlah Allah yang menjadi penanggungjawabnya. Saya serahkan semuanya kepada Allah. Sebab saya menikah atas dasar ibadah dan prinsip,” ujar Asriadi. (*/alf)