PAREPARE, PIJARNEWS.COM — PDAM Kota Parepare dianggap minim perhatian terhadap kelestarian sumber air. Tidak ada anggaran dan program kontinual, misalnya untuk upaya penyelamatan mata air.
Sebagai perusahaan daerah yang mengekspolitasi sumber air, PDAM seharusnya punya program serupa. Hal ini juga telah menjadi aspirasi pegiat lingkungan dan warga disekitaran sumber air baku. Bahkan telah berkali-kali disuarakan.
Direktur PDAM Parepare Lukman Hakim yang hendak dikonfirmasi soal hal tersebut, sedang tidak berada di kantornya. Salah satu staf menyebut Lukman sedang ke Makassar. Sementara nomor teleponnya juga tidak dijawab.
Sementara, Kabid Keuangan dan Akuntansi, Muh Syukri mengungkapkan, PDAM Parepare memang tidak memiliki program dan anggaran untuk hal semacam itu. “Yang ada, PDAM hanya bayar pajak ke Pemda sekira Rp6 juta/bulan,” ungkapnya, Jum’at 6/10
Dia menyebut, PDAM pernah melakukan program penyelamatan mata air, dengan cara penanaman pohon di pinggiran Salo Karajae. Itu dikerjakan pada 2013 silam bersama mahasiswa Umpar.
“Soal anggaran dan program untuk berpartisipasi pada penyelamatan mata air, itu tergantung kebijakan Direktur,” ujar mantan PJS Direktur PDAM tahun 2010 dan 2015 itu.
Pegiat lingkungan menyarankan, disekitar sumber mata air dilakukan penanaman pohon serta upaya pemeliharaan lainnya yang dianggap perlu. Hal ini telah dilakukan para pegiat lingkungan secara swadaya, ditengah keterbatasan perhatian Pemkot. (mul/ris)