PAREPARE, PIJARNEWS.COM — Oki, penyandang disabilitas, asal Desa Salebbo, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan ini, kaget ketika didatangi oleh Aiptu Ardi Syamsuddin, yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Pangkep. Saat itu, Oki tengah berharap rezeki dari penderma di salah satu sudut jalan yang ada di Kota Pangkep.
Petugas kepolisian ini menghampiri Oki, bukan untuk melakukan penangkapan. Melainkan, datang untuk mengajak ke rumahnya. Apa yang dilakukan oleh Aiptu Ardi Syamsuddin ini, bermula ketika dirinya melihat seorang penyandang disabilitas termenung di pinggir jalan, selepas piket malam. Kanit SPKT Polres Pangkep ini pun, langsung menelpon istrinya untuk mempersiapkan perlengkapan mandi dan makanan, karena ia berniat mengajak sang pengemis itu ke rumahnya.
“ Oki, penyandang Disabilitas tanpa tangan dan kaki, ia saya temukan di pinggir jalan saat saya hendak pulang ke rumah selepas piket jaga di Kantor Mapolres Kabupaten Pangkep, “ Kata Aiptu Ardi Syamsuddin, Kamis (08/02/2018).
Saat melihat Oki yang anggota badannya tak sempurna atau tanpa tangan dan kaki itu tengah termenung, sontak membuat Ardi Syamsuddin bersedih. Dia kemudian menghampiri Oki yang saat itu mengenakan topi kuning dan berbaju kemeja garis garis yang sudah terlihat lusuh.
“ Setelah saya bujuk, kemudian saya menelpon istri saya untuk menyiapkan perlengkapan mandi dan makanan. Oki saya gendong naik ke dalam mobil dan membawa ke rumah saya, “ Kata Aiptu Ardi Syamsuddin.
Oki mengaku, jika ia menderita cacat sejak lahir. Oki yang berusia sekira 35 tahun ini, masih mempunyai orang tua, yang juga penyandang tuna netra.
Setelah memandikan Oki, Ardi Syamsuddin, juga tak lupa menggosok gigi Oki, kemudian memberikan makanan, serta mengganti baju yang tadinya lusuh, dengan pakain yang lebih layak.
“ Saat melihat Polisi datang menghampiri, dalam hati saya mengatakan, pasti bapak Polisi ini mau mengusir saya. Tapi alangkah kagetnya saya, saat ia mengajak ke rumahnya dengan maksud untuk memandikan saya. Bahkan se sampai di rumahnya, saya diberi pakaian dan makanan seperti layaknya bapak dengan anak sendiri, ” kata Oki.
Melihat perlakuan ia dapat dari insan Bhayangkara ini, tak tersa air mata Oki pun menetes. Dirinya seolah tidak percaya, ada petugas kepolisian yang dulunya dikenal oleh masyrakat setempat dengan sikap tegasnya, sekarang bertindak layaknya dewa penolong bagi Oki. (con/abd)