• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Minggu, 20 Juli, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

OPINI: Termiskinkan oleh Sistem, Rakyat Pemburu Barang Murah

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
07:54, 26 Agustus 2024
di Opini
Waktu Baca: 2 menit

Oleh: Faridatus Sae, S. Sosio

(Aktivis Dakwah Kampus, Alumni S1 Universitas Airlangga)

Barang-barang impor dari China dengan harga murah meriah ramai menyerbu negeri ini. Produk manufaktur China yang terus menggempur pasar domestik RI dan belakangan yang mencuat di antaranya tekstil hingga keramik.

Sehingga, muncul kekhawatiran industri dalam negeri tidak sanggup dengan gempuran tersebut dan akhirnya keok. Apalagi impor barang murah dari China sudah lama terjadi dan China terus melakukan inovasi dan penetrasi pasar Indonesia melalui penguatan efisiensi dan skala ekonomi, sehingga biaya rata-rata yang rendah menyebabkan komoditi mereka semakin kompetitif. (Cnbcindonesia.com, 26/7/2024)

Dalam laman yang sama, menurut Ekonom Universitas Brawijaya Wildan Syafitri, bahwa perubahan selera pasar yang cepat dan potensi pasar di masa yang akan datang mampu diadaptasi dengan baik oleh manufaktur China dan didukung oleh infrastruktur yang baik dan kemudahan investasi.

Baca Juga

Damai dalam Keberagaman, Teguh dalam Keyakinan

Sekolah Rakyat, Mampukah Memutus Rantai Kemiskinan?  

Jika kondisi ini berlangsung terus maka lambat laun industri dalam negeri akan mati karena ancaman ini. Industri dalam negeri perlu lebih baik beradaptasi dengan tren permintaan pasar dan regulasi pemerintah perlu menjaga industri dalam negeri dari serangan impor ini.

Situasi yang terjadi saat ini adalah buah dari China Asean Free Trade Area (CAFTA) yang berdampak buruk pada produk dalam negeri karena barang China lebih murah. Semenjak diberlakukannya CAFTA pada 2010,  banyak pihak yang mengingatkan bahwa akan bahaya bagi Indonesia jika memaksakan diri untuk bergabung dalam liberalisasi perdagangan tersebut.

Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan China sejak CAFTA dimulai sampai saat ini. Hanya saja, CAFTA nyatanya tetap saja tidak dibatalkan atau dihentikan oleh penguasa negeri ini. Bahkan, negeri ini terlanjur terjebak dalam perdagangan bebas.  Sehingga, dengan banjirnya produk impor yang menguasai pasar dalam negeri justru membuat industri dalam negeri mati dan semakin bergantung dengan produk impor. Sehingga, atas nama mitra dagang, China adalah negara pengimpor terbesar perdagangan Indonesia.

Sedangkan, akibat tingkat kemiskinan yang tinggi terjadi pada rakyat negeri ini. Menjadikan rakyat negeri ini cenderung memilih produk impor yang lebih murah daripada produk lokal yang harganya lebih tinggi. Bahkan, masyarakat saat ini juga cenderung tidak memperhatikan keamanan produk. Apakah aman bahan atau pun kegunaannya, yang terpenting produk murah meriah, terjangkau, dan dapat banyak. Sehingga produk itulah yang dipilih untuk dikonsumsi atau digunakan dalam kehidupannya.

Selain itu, terjadi pada rakyat negeri ini yaitu kondisi rakyat yang memiliki literasi finansial yang rendah. Maka, kondisi ini juga memberikan dampak buruk pada individu maupun rakyat secara umum dalam negeri. (*)

Terkait: OpiniProduk China

BERITA TERKAIT

Arlianah, S.E.

Damai dalam Keberagaman, Teguh dalam Keyakinan

19 Juli 2025
Sitti Fatmawati Ilyas, S.Pd

Sekolah Rakyat, Mampukah Memutus Rantai Kemiskinan?  

15 Juli 2025
Umi Salamah, S.Pd

Pengelolaan Sampah Buruk, Butuh Solusi Holistik

12 Juli 2025
Umi Salamah, S.Pd

Pengelolaan Sampah Buruk, Butuh Solusi Holistik

12 Juli 2025
Oleh: Rahmi Surainah, M. Pd

Jangankan Buku Gratis, Sekolah pun Gratis Berkualitas

12 Juli 2025
Rusdianto Sudirman

Pembohongan Publik Atas Nama Efesiensi Anggaran

12 Juli 2025
Selanjutnya

OPINI: Pengangguran Tinggi, Dimana Peran Negara?

BERITA POPULER

  • Legal Consultant PDAM Makassar, Adiarsa MJ, SH, MH

    PDAM Kota Makassar Beri Klarifikasi Atas Pemberitaan Media Online tentang Dugaan Kerugian Negara Ratusan Miliar Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lembaga Sertifikasi Profesi UIN Alauddin Makassar Terbentuk, Siap Cetak Lulusan Kompeten dan Tersertifikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isi 4 Jabatan Ini, 13 Peserta Ikuti Seleksi Terbuka JPT Pratama Pemkab Sidrap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Sidrap Rakor Bersama KLHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemuda Parepare Jadi Delegasi Workshop Internasional di Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Art The Seen Exhibition”: Jejak Akademik, Estetik, dan Etik dalam Ruang Pamer Seni Rupa Unismuh Makassar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Sebut Sepak Bola Sidrap Drop, Usai Dilantik ASKAB PSSI Sidrap Bakal Lakukan Ini

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Piala Bupati Sidrap Durava Liga Anak Indonesia 2025 Diwarnai Tangis Puluhan Peserta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Malaysia Dijemput di Pelabuhan Parepare dan Berakhir di Polres Pinrang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Prof Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.