• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Senin, 21 Juli, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

OPINI: Problematik Jalan Rusak yang Melamban

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
08:09, 24 Oktober 2024
di Opini
Waktu Baca: 2 menit

Oleh : Reshi Umi Hani

(Aktivis Dakwah)

Persoalan jalan rusak merupakan persoalan pelik yang terus-menerus terjadi tanpa berujung solusi. Kondisi serupa dialami salah satu wilayah di daerah Kukar, dimana sudah hampir satu pekan badan jalan yang berada di sekitar Desa Jembayan yang merupakan bagian dari jalan poros Tenggarong-Loa Janan yang menghubungkan Kota Samarinda dan rute ke Balikpapan ini mengalami penurunan bahkan terancam putus. Selain jalan amblas dan terancam putus, warga Desa Jembayan juga mengalami krisis air bersih.

Fenomena jalan rusak yang tidak diperbaiki oleh pemerintah selama bertahun-tahun terjadi di berbagai daerah. Pada musim penghujan bisa dipastikan jalan rusak berubah menjadi genangan air, sehingga membahayakan pengguna jalan.  Jalan rusak bukan saja menghambat aktivitas publik, tetapi sampai menimbulkan bahaya baik materi maupun nonmateri.

Namun miris, fenomena jalan rusak tidak menjadi suatu hal yang mendapat perhatian serius dari pemerintah. Kerusakan jembatan yang tidak diperbaiki oleh pemerintah membuat masyarakat sangat kesulitan menjalankan aktivias kesehariannya. Seperti yang terjadi pada kasus tersebut, yang menyebabkan sulitnya mobilisasi dan penyaluran air bersih di tengah-tengah masyarakat yang berdampak pada krisis air bersih. Maka, lagi-lagi semua permasalahan yang ada ditengah-tengah masyarakat jika tidak ditangani dengan cepat maka akan menimbulkan masalah baru lainnya, yang akan mengganggu aktivitas masyarakat secara menyeluruh.

Baca Juga

Damai dalam Keberagaman, Teguh dalam Keyakinan

Sekolah Rakyat, Mampukah Memutus Rantai Kemiskinan?  

Fenomena jalan rusak adalah akibat kelalaian negara dalam mengurusi rakyatnya dengan menerapkan kapitalisme dalam kehidupan. Sistem kapitalisme yang melahirkan konsep good governance membuat negara beralih fungsi sebagai pelayan korporat. Negara melayani korporasi dalam memperoleh keuntungan materi semata.

Jalan yang menghasilkan cuan untuk korporasi, seperti jalan tol, jelas akan lebih diutamakan untuk dibangun. Sedangkan, nasib rakyat yang sangat membutuhkan infrastruktur jalan tetap diabaikan pemerintah. Jalan umum di daerah yang tidak menghasilkan materi bagi korporat, menurut konsep good governance pembangunannya bukanlah menjadi prioritas. Maka jelas bahwa konsep good governance yang merupakan produk kapitalisme yang batil ini sangatlah buruk.

Kelambanan dalam pergerakan negara yang terjadi saat ini hanya bisa diakhiri dengan adanya sistem yang dapat memberikan solusi hakiki yakni sistem Islam yang penerapannya dimotori oleh negara Islam yakni khilafah. Di dalam khilafah, pembangunan infrastruktur merupakan bentuk pelayanan negara kepada publik. Khalifah akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang mendesak dibutuhkan oleh publik yang jika ditunda pembangunannya akan menimbulkan bahaya atau dharar pada publik.

Khalifah merupakan orang yang bertanggung jawab atas rakyatnya sebagaimana sabda Nabi saw. yang diriwayatkan Bukhari,

اَلإِمَامُ رَاعٍ وَ هُوَ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Imam (Khalifah) adalah pengurus rakyat dan dia bertanggung jawab atas rakyat yang ia urus.”

Banyaknya jalan umum yang rusak parah dapat menimbulkan dharar pada publik, bahkan sampai terjadi hilang nyawa di perjalanan. Maka perlu bagi kita untuk mengambil pelajaran dalam sejarah, bagaimana pemerintahan Islam menangani malah tersebut.

Khalifah Umar bin Khaththab adalah pemimpin yang memperhatikan kenyamanan dan keamanan jalan umum bagi rakyatnya. Beliau pernah mengatakan “Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah SWT, mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”

Berdasarkan sepenggal kisah tersebut, Khalifah berupaya mencegah terjadinya dharar karena Nabi saw. bersabda dalam riwayat Ibnu Majah, Ahmad, dan Ad-Daruquthni,

لَاضَرَرَ وَلَاضِرَارَ

“Tidak ada dharar (bahaya) dan tidak ada memudaratkan (membahayakan, baik diri sendiri maupun orang lain).”

Negara dengan tanggung jawab yang diberikan Allah SWT kepadanya sebagai pelayan publik,haruslah dengan tulus melayani kepentingan masyarakat. Sehingga akan berakibat pada kemaslahatan publik yang akan tercapai di seluruh wilayah dan tidak akan ada lagi fenomena jalan rusak seperti saat ini.

Wallahu’alam bissawab

Terkait: Jalan RusakOpini

BERITA TERKAIT

Arlianah, S.E.

Damai dalam Keberagaman, Teguh dalam Keyakinan

19 Juli 2025
Sitti Fatmawati Ilyas, S.Pd

Sekolah Rakyat, Mampukah Memutus Rantai Kemiskinan?  

15 Juli 2025
Umi Salamah, S.Pd

Pengelolaan Sampah Buruk, Butuh Solusi Holistik

12 Juli 2025
Umi Salamah, S.Pd

Pengelolaan Sampah Buruk, Butuh Solusi Holistik

12 Juli 2025
Oleh: Rahmi Surainah, M. Pd

Jangankan Buku Gratis, Sekolah pun Gratis Berkualitas

12 Juli 2025
Rusdianto Sudirman

Pembohongan Publik Atas Nama Efesiensi Anggaran

12 Juli 2025
Selanjutnya
Mayor Teddy (Foto: Int)

Prabowo Melantik sebagai Sekretaris Kabinet, Ini Tugas Mayor Teddy

BERITA POPULER

  • Legal Consultant PDAM Makassar, Adiarsa MJ, SH, MH

    PDAM Kota Makassar Beri Klarifikasi Atas Pemberitaan Media Online tentang Dugaan Kerugian Negara Ratusan Miliar Rupiah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lembaga Sertifikasi Profesi UIN Alauddin Makassar Terbentuk, Siap Cetak Lulusan Kompeten dan Tersertifikasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isi 4 Jabatan Ini, 13 Peserta Ikuti Seleksi Terbuka JPT Pratama Pemkab Sidrap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bupati Sidrap Rakor Bersama KLHK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemuda Parepare Jadi Delegasi Workshop Internasional di Malaysia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • “Art The Seen Exhibition”: Jejak Akademik, Estetik, dan Etik dalam Ruang Pamer Seni Rupa Unismuh Makassar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Piala Bupati Sidrap Durava Liga Anak Indonesia 2025 Diwarnai Tangis Puluhan Peserta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Malaysia Dijemput di Pelabuhan Parepare dan Berakhir di Polres Pinrang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenal Prof Baharuddin Lopa, Jaksa Pemberani Kepercayaan Gus Dur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Raih Doktor, Saenal Abidin Teliti Kontribusi Media Baru dan Literasi Digital dalam Wawasan Islam Generasi Muda

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.