OPINI — Dampak virus corona bagi perekonomian UMKM sudah terasa dan nyata. Anjuran physical distancing yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia membuat masyarakat tetap di rumah dan tidak keluar untuk melakukan aktivitas seperti biasanya.
Salah satu kegiatan yang tidak berjalan dari rutinitas adalah tidak berbelanja ke luar rumah, akibatnya pelaku UMKM mulai kesulitan membayar biaya-biaya yang sifatnya rutin, seperti gaji atau honor pekerja, serta biaya-biaya operasional lainnya.
Hal ini juga akan berdampak buruk kepada pekerja atau karyawan terkait kebijakan pemerintah dan perusahaan, yang mungkin akan membuat aturan kepada karyawan diminta untuk libur bergantian, sehingga pendapatannya berkurang. Di Sulawesi Selatan sudah ada beberapa perusahaan, hotel dan toko yang mengurangi jumlah pekerjanya, atau meliburkan karyawanya. Bahkan secara nasional sudah ada kurang lebih 100 hotel yang tutup dengan jumlah pekerja 1,2 juta orang. Belum termasuk karyawan yang dirumahkan.
Di sektor lain ada 600 ribu TKI dari luar negeri yang dipulangkan, juga menjadi problem negara, kata Kadin dalam sebuah wawancara TV nasional, juga mengungkapkan sektor retail ada 200 ribu pekerja yang akan dirumahkan. “Ada pabrik sepatu Taiwan mem-PHK 100 ribu pekerja, dan bulan depan, akan merumahkan 50 ribu dari 150 ribu pekerjanya. Gelombang PHK ini sudah berjalan,” ungkapnya.
Jelang bulan bulan suci ramadhan, biasanya para pedagang disibukkan menyiapkan ketersediaan barang dagangannya karena permintaan banyak, bahkan pihak pemerintah biasanya terlibat aktif terjun langsung ke pasar-pasar memastikan ketersediaan barang termasuk harga komoditi di pasar, namun rupanya pihak pemerintah masih disibukkan penanganan Covid 19. Pertanyaannya adalah, kapan ekonomi kita sembuh dari sakitnya?
Semoga ekonomi akan pulih dengan sendirinya ketika wabah corona mereda atau angkat kaki dari negeri kita dan rupiah terus menguat.
Hal ini bisa terjadi karena sebenarnya melesunya ekonomi terjadi bukan karena krisis ekonomi itu sendiri, melainkan masalah wabah corona yang mengancam kesehatan masyarakat.
Dan apabila Covid-19 menghilang, maka angka permintaan konsumen akan naik. Penulis beranggapan, dengan tingginya angka permintaan konsumen di semua sektor diharapkan perekonomian normal kembali. Tetap bertahan, berikhtiar dan berdoa, semoga situasi ini cepat berlalu.. Amiin.
Selamat datang Ramadhan 1441 H dan Selamat tinggal Covid-19. (*)