• Tentang Kami
  • Tim Pijarnews
  • Kerjasama
Sabtu, 14 Juni, 2025
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Pijar News
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan
Pijar News
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Utama Opini

OPINI: Mental Rusak karena Sistem yang Rusak

Dian Muhtadiah Hamna Editor: Dian Muhtadiah Hamna
21:25, 15 Juli 2024
di Opini
Waktu Baca: 3 menit

Oleh: Saffana Afra

(Aktivis Mahasiswa)

Jumat, 5 Juli 2024, Polres Karimun menggelar rapat koordinasi bersama tokoh agama dan instansi terkait dalam rangka penanganan fenomena perilaku bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini di wilayah tersebut. BebErapa hari yang lalu, terjadi dua peristiwa bunuh diri dalam sehari. Kemudian di awal tahun 2024, juga terjadi empat kasus bunuh diri dalam kurun waktu satu bulan.

“Dalam mencegah fenomena bunuh diri ini kita bukan tidak berbuat apa-apa atau hanya menerima informasi. Namun yang perlu kita dorong atau tingkatkan adalah inisiatif dari semua elemen,” kata Fadli, Kapolres Karimun.

“Masyarakat dapat berperan memberikan pesan dan ilmu agama yang dapat berpengaruh kepada keimanan, sehingga pencegahan bunuh diri dapat dilakukan dan meminimalisir,” tambahnya. (Ulasan.co)

Baca Juga

DOD Jalan Menuju Parepare Kota Event dan Industri Olahraga

Ironi Kaya SDA, Namun Belum Tersentuh Air dan Listrik

Tren bunuh diri kian meningkat di Indonesia. Maraknya kasus ini menunjukkan betapa lemahnya mental masyarakat. Bukan hal yang membingungkan, karena faktanya memang kehidupan sangat berat dalam sistem kapitalisme. Bukan hanya dalam satu bidang saja, tapi seluruh bidang memiliki beragam persoalan. Sehingga ketika seseorang dihadapkan dengan masalah hidup yang begitu pelik, diambillah jalan pintas kematian. Karena sebenarnya bukan hidup yang ingin dihilangkan dari orang yang bunuh diri, namun masalah mereka yang ingin mereka hilangkan.

Fenomena ini menunjukkan gagalnya sistem pendidikan dalam mencetak individu yang bermental kuat, selalu bersyukur dan bersabar dalam menjalani kehidupan. Dari sini tergambar dengan jelas bagaimana kualitas generasi hasil cetakan kapitalisme yang cenderung mengambil jalan pintas dengan bunuh diri untuk menyelesaikan masalah.

Selain itu, fenomena ini juga menunjukkan gagalnya negara dalam mengurus rakyat dan menjaga kesehatan mental masyarakat. Salah satu faktor seseorang melakukan bunuh diri adalah meniru kasus bunuh diri sebelumnya atau biasa disebut copycat suicide.

Bagi seseorang yang mengalami krisis identitas, mereka tidak mampu menyaring mana yang harus jadi panutan dan mana yang tidak. Apalagi sekarang adalah era digital. Dimana internet dapat dengan mudah diakses. Padahal bisa jadi melalui internet tersebut memberikan gambaran tidak pantas mengenai bunuh diri dan masalah kesehatan mental.

Kelemahan mental dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah pandangan hidup berdasarkan sekulerisme kapitalisme. Gaya hidup yang rusak itu banyak ditiru lewat tayangan yang dengan mudahnya ditonton sehari-hari tanpa filter yang benar. Sekulerime kapitalisme membuat seseorang bahkan tidak mengetahui untuk apa dia diciptakan. Maka jangan heran jika dia juga tidak tahu ada apa setelah kematian. Yang mereka cari hanyalah kesenangan sesaat hingga lupa cara menjalani hidup dan menyelesaikan masalah dengan cara pandang Islam.

Ini merupakan masalah sistemis dan untuk menyelesaikan tentu juga harus dilakukan secara sistemis, dan Islam adalah solusi persoalan hidup. Islam menjadikan negara sebagai rain yang akan mengurus rakyat dan memberikan kehidupan terbaik melalui terwujudnya sistem kesehatan masyarakat yang terbaik.

Negara akan menanamkan akidah Islam pada setiap individu bahkan sejak dini pada anak-anak. Dengan penanaman akidah ini akan terpahamkan untuk apa dia hidup dan akan ke mana dia setelah kematian sehingga nyawa adalah sesuatu yang berharga.

Peran negara di sini adalah mengedukasi orang tua untuk menjalankan fungsi pendidikan dan pengasuhan sesuai akidah Islam. Bukan hanya memalui orang tua, kurikulum pendidikan di tiap tingkat sekolah akan dilandasi dengan akidah sehingga terwujud generasi kuat imannya, tangguh mentalnya, dan cerdas akalnya.

Di sisi lain, dengan Islam, negara akan mengatasi berbagai persoalan dengan tuntas dari akarnya. Sehingga akan jarang sekali masalah yang dihadapi masyarakat. Ekonomi membaik, sosial menyehat, kriminalitas turun, kesehatan meningkat, dan kesejahteraan terjamin.

Penerapan syariat Islam kaffah yang paripurna oleh negara akan menjamin terwujudnya kesejahteraan dan ketentraman, juga terpenuhinya jaminan untuk menjaga setiap rakyat memiliki jiwa dan raga yang sehat dan kuat. Dengan begitu, problem bunuh diri akan tuntas karena tiap individu muslim akan memahami hakikat dan jati dirinya sebagai hamba dengan menjadikan Islam sebagai pandangan hidupnya (the way of life). (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Terkait: Opini

BERITA TERKAIT

Rusdianto Sudirman

DOD Jalan Menuju Parepare Kota Event dan Industri Olahraga

14 Juni 2025
Pujiana S.Pd

Ironi Kaya SDA, Namun Belum Tersentuh Air dan Listrik

13 Juni 2025
Aditya Putra
(Kandidat Doktoral Ilmu Komunikasi Unhas/ Peneliti Komunikasi Kebijakan Publik)

“RPJMD atau Ajang Adu Gengsi? Membaca Komunikasi yang Gagal dalam Ruang Rapat di Kota Parepare”

13 Juni 2025
Rahmi Surainah

Gempur Stunting, Sarana Tempur Wujudkan Generasi Emas?

9 Juni 2025
Aditya Putra

Menulis Ulang Sejarah Indonesia: Antara Dekolonisasi Pengetahuan dan Ancaman Distorsi Memori

7 Juni 2025
Naharuddin SR

Umat Islam dan Tantangan Peradaban: Antara Romantisme Masa Lalu dan Tanggung Jawab Masa Depan

7 Juni 2025
Selanjutnya

Direktur RSUD Andi Makkasau Komitmen Tingkatkan Mutu Layanan bagi Pasien BPJS

BERITA POPULER

  • Wali Kota Parepare Tasming Hamid Mutasi 16 Pejabat, Ini Nama-namanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ustaz Abdul Latief Raih Gelar Doktor di UIN Alauddin Makassar, Teliti Modul Pembelajaran Kitab Kuning

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Mario ke Negeri Sakura, Perjalanan Bardi Arifin Merawat Sapi Ikon Kelas Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Malino Dulu Sejuk, Kini Terancam: Refleksi di Hari Lingkungan Hidup Sedunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Andini Firna Aryanti, Pencetus Kepemimpinan Perempuan Pertama UKM Seni dan Budaya Talas Unismuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Umurnya Sudah 66 Tahun, Pria di Parepare Ini Ditangkap Diduga Rudapaksa Anak di Bawah Umur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Alfiansyah Anwar Raih Predikat Gemilang, Penguji Tak Kuasa Tahan Haru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PDAM Gandeng BBPJN dan Pemkot Makassar Bahas Koneksi Pipa untuk Utara-Timur Kota

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Sidrap Tata Taman Usman Isa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemprov Sulsel Tindak Tegas Tujuh Tempat Hiburan Malam Tak Berizin di Makassar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Media Online Pijar News ini Telah Terverifikasi secara Administratif dan Faktual Oleh Dewan Pers

  • Tentang
  • Redaksi
  • Advertise
  • Kebijakan Privacy
  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Pemberitaan
  • Perlindungan Wartawan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
  • Ajatappareng
  • Pijar Channel
  • Sulselbar
  • Politik
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Pendidikan
  • Opini
  • Teknologi
  • Kesehatan

©2016 - 2025. Hak Cipta oleh PT. Pijar Media Global.